Demo Lanjutan Sempat 'Memanas'

Demo Lanjutan Sempat 'Memanas'

ARI/CE Ratusan mahasiswa aksi saat melakukan audiensi bersama dengan 16 anggota DPRD Rejang Lebong. --

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi pemuda dan mahasiswa se Rejang Lebong, kembali menggelar aksi demo menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.

Aksi tersebut digelar mahasiswa didepan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) RL, pada Selasa, 6 September 2022 kemarin.

Pantauan wartawan, selama demo berlangsung terdapat satu momen yang membuat jalannya aksi sempat memanas.

Dimana terdapat seorang orator yang terus-menerus memprovokasi jalannya audensi mahasiswa dengan anggota DPRD RL.

BACA JUGA:Mahasiswa PMII Gelar Aksi Tolak Harga BBM

BACA JUGA:Bawa 105 Liter BBM Diduga Ilegal

Sehingga salah satu anggota DPRD menunjuk-nunjuk orator tersebut untuk diam dan jangan memperkeruh situasi. Namun hal itu tidak sampai menimbulkan keributan dan situasi kembali tenang dan kondusif.

Audiensi pun berlanjut, ada 5 tuntutan yang disampaikan aliansi mahasiswa kepada DPRD RL untuk bisa disetujui dan digiring ke Pemerintah Pusat.

Setelah 5 tuntutan itu disampaikan, DPRD RL menyetujui kelima tuntutan tersebut dan akan meneruskan ke DPRD provinsi hingga DPR RI.

Aksi demo lanjutan tersebut diikuti oleh mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Politeknik Raflesia, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Dema IAIN, dan AKREL.

BACA JUGA:BBM Naik, Siap-Siap Penyaluran BLT

BACA JUGA:Soal Isu Subsidi Dicabut Warga Tolak BBM Naik

Koordinator lapangan (Korlap) yang juga menjabat sebagai Presiden Mahasiswa (Presma) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup, M Dio Saputra menjelaskan, adapun 5 tuntutan yang ditujukan tersebut antara lain pertama menolak dan menstabilkan harga BBM.

Kedua mendesak pemerintah untuk memberantas mafia sektor migas dengan penegakan hukum yang adil dan transparan, ketiga mendesak pemerintah untuk menunda proyek strategis nasional (PSN), keempat apabila tuntutan di atas tidak dipenuhi maka kami mendesak Presiden Jokowi mundur dari jabatannya, dan kelima mendesak pemerintah daerah dan DPRD Rejang Lebong untuk menyelesaikan permasalahan infrastruktur yang ada di RL.

BACA JUGA:Ngunjal 358 Liter BBM, 2 Warga Rimbo Pengadang Ditangkap!

BACA JUGA:Harga BBM Naik, DLH Tambah Biaya Operasional Armada

"Setelah kami sampaikan apa yang menjadi tuntutan, pihak DPRD menyetujui dak siap meneruskannya sampai ke DPR RI," ucap Dio.

Lanjutnya, bahkan pihak DPRD siap akan membawa mendampingi perwakilan Aliansi Mahasiswa RL untuk menyampaikan secara langsung tuntutan tersebut ke Pemerintah Pusat.

"Bila perlu kami utarakan langsung tuntutan ini kepada DPR RI dan Presiden," ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPRD RL, Mahdi Husen SH di depan seluruh mahasiswa aksi dengan lantang menyetujui 5 tuntutan Aliansi Mahasiswa RL dengan dibuktikan sebanyak 16 anggota DPRD RL bertandatangan dalam surat pernyataan Aliansi Mahasiswa RL Tersebut.

BACA JUGA:BBM Langka, Pemprov Diminta Gerak Cepat

BACA JUGA:Pemasok Sabu ke Mantan Kades Diburu

"5 poin yang menjadi tuntutan Aliansi Mahasiswa RL kami setujui dan 16 anggota DPRD sudah menandatangi surat itu," sampainya.

Adapun dari 5 tuntutan itu, kata Mahdi, 3 poin diantaranya ditujukan kepada Pemerintah Pusat dan 2 poin lainnya tuntutan yang ditujukan untuk Pemerintah Daerah (Pemda) RL.

"3 poin pertama itu akan kami buatkan balasan versi DPRD RL, yang kemudian kami teruskan ke pusat bersama dengan surat pernyataan dari Aliansi Mahasiswa RL," katanya.

Politisi Golkar itu memaparkan, 16 anggota DPRD yang telah menandatangani surat pernyataan Aliansi Mahasiswa RL diantaranya, Mahdi Husen SH, Edi Irawan HR SP, Wahono SP, M Ali ST, Nirwan Paraji, Panca Kurniawan, Guntur Utama Jaya SH, Lukman Efendi SH, Putra Mas Wigoro, Hidayattullah, Dra Hj Nurul Khairiah MSi, Metalia T, Juwita Astuti, Beni Heryanto, Mardin dan Ardiansyah.

BACA JUGA:Harga BBM Naik, DLH Tambah Biaya Operasional Armada

BACA JUGA:Waspada Penimbunan BBM!

"Secara tertulis sudah kami tandatangani di dalam surat pernyataan itu," ujar Mahdi.

Adapun terkait DPRD RL siap membawa dan mendampingi perwakilan Aliansi Mahasiswa RL untuk menyampaikan 5 tuntutan itu ke Pemerintah Pusat, Mahdi menegaskan, DPRD RL siap melakukannya apabila hal tersebut memang perlu untuk dilakukan.

"Kalau lah memang harus demikian dan urgent, kami siap mengawal perwakilan dari mereka," tegasnya.

Situasi terakhir di lokasi, kepulangan Aliansi Mahasiswa RL dari Kantor DPRD di antar oleh 16 anggota DPRD hingga ke pintu gerbang keluar. 

Sumber: