Anggaran Habis, Fogging Gunakan Dana Pribadi

Anggaran Habis, Fogging Gunakan Dana Pribadi

DOK/CE Pelaksanaan fogging yang dilakukan Dinkes Kepahiang beberapa waktu lalu--

KEPAHIANG, CURUPEKSPRESS.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepahiang, harus menggunakan anggaran pribadi untuk dapat melaksanakan kegiatan fogging atau pengasapan pada beberapa wilayah yang diketahui ada warganya yang terjangkit demam berdarah dengue (DBD). 

Dikatakan Kadinkes Kepahiang H Tajri Fauzan SKm MSi melalui Kabid P2P, Wisnu Irawan SKep MM mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan lantaran anggaran pelaksanaan fogging yang dialokasikan dalam APBD Kepahiang tahun 2022 ini sudah habis.

Sementara kasus wabah DBD di Kepahiang saat ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2021 lalu.

"Anggaran untuk fogging itu ada, tapi sudah habis sejak beberapa bulan lalu. Karena saat pembahasan APBD 2022 lalu, kita juga tidak menduga jika tahun ini akan terjadi lonjakan kasus DBD," ucap Wisnu.

BACA JUGA:SMKN 1 RL Bangun Karakter Siswa

BACA JUGA:Tarif Angkot, Tunggu Petunjuk Kemenhub

Disebutkan Wisnu, pada tahun 2021 lalu kasus DBD yang menjangkit warga Kepahiang hanya ditemukan sebanyak 53 kasus.

Sedangkan untuk tahun 2022, sampai dengan September ini sudah mencapai 84 kasus atau meningkat sebanyak 31 kasus dari tahun sebelumnya.

"Kalau sifatnya urgen, meski tidak ada anggaran tetap kami laksanakan fogging. Mensiasatinya, kami terpaksa harus menggunakan dana pribadi," ujarnya.

Sambung Wisnu, sedikitnya sudah ada 5 wilayah yang dilakukan fogging dengan mengunakan anggaran pribadi.

BACA JUGA:Pangkas Birokrasi dengan Layanan Apostille

BACA JUGA:Bertambah 5 Kasus Jadi 84, 1 Warga Meninggal Dunia

Yang mana untuk 1 kali pelaksanaan fogging menurut Wisnu membutuhkan anggaran lebih kurang Rp 1 juta.

"Tapi ini pasti dikembalikan, karena pada pembahasan Raperda Perubahan APBD 2022 ini, kami mendapatkan tambahan anggaran untuk fogging sebanyak 25 lokasi," ujarnya.

Diharapkan Wisnu, dengan adanya penambahan anggaran fogging di Perubahan APBD 2022 dapat sedikit mengurangi rasa kecemasan masyarakat akan mewabahnya DBD di Kepahiang.

BACA JUGA:Ada Dugaan KKN, Proyek Ring Road Dilaporkan ke APH

BACA JUGA:Pencairan TPP ASN Tunggu APBD P

"Sebenarnya bukan fogging yang lebih efektif dalam pencegahan DBD. Fogging hanya membasmi nyamuk dewasa, sementara jentik nyamuk tidak mati. Efektifnya mencegah DBD, dengan menjaga fola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal untuk tidak membiarkan adanya tempat nyamuk penyebab DBD bersarang," imbuh Wisnu.

Peningkatan kasus DBD di Kepahiang saat ini, sebut Wisnu, karena kondisi cuaca yang tidak menentu, musim hujan yang cenderung terjadi sepanjang tahun 2022. 

Sumber: