87 Warga Lebong Terserang DBD, Dua Diantaranya Meninggal Dunia

87 Warga Lebong Terserang DBD, Dua Diantaranya Meninggal Dunia

Ist/CE Foggging yang dilakukan petugas Dinkes beberapa waktu lalu --

LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebong, mencatat sampai dengan saat ini sudah ada 87 kasus demam berdarah dengue (DBD)  yang menyerang warga Kabupaten Lebong.

Bahkan catatan Dinkes Lebong dari 87 kasus tersebut 2 kasus diantaranya berujung pada jatuhnya korban jiwa meninggal dunia.

"Sejauh ini dari laporan yang kami terima baik dari Puskesmas atau langsung dari RS ada 87 warga yang hasil pemeriksaan positif terinfeksi DBD," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Lebong, Yuswati.

Sebutnya, dari seluruh wilayah Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Lebong, hanya ada 3 kecamatan yang sejauh ini belum adanya laporan yang menemukan kasus tersebut.

BACA JUGA: Pengadaan Seragam Gratis jadi Prioritas APBD-P

BACA JUGA: Jabat Kakanwil, Muhammad Abduh Siap jalankan Amanah

Yaitu, Kecamatan Rimbo Pengadang, Tapus dan Pinang Belapis.

"Bakhan dari laporan yang kami terima sudah ada 2 orang yang meninggal dunia akibat DBD," ujarnya.

Peningkatan kasus DBD di Kabupaten Lebong, sambung Kabid, dipengaruhi oleh meningkatnya curah hujan yang terjadi di wilayah tersebut belakangan ini.

Sehingga dimungkinkan banyak genangan air yang memungkinkan menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD.

BACA JUGA: 3 Pansus DPRD RL Kunker, Mahdi: Cari Referensi Raperda

BACA JUGA: KPPN Siapkan Rp 32,4 Miliar untuk DD Tahap III

"Jika musim hujan seperti sekarang ini, besar kemungkinan akan menimbulkan tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti bertambah, seperti genangan air, maka masyarakat harus memperhatikan lingkungannya masing-masing," sampainya. 

Tak hanya itu, pihaknya juga akan terus meminta hasil uji lab pasien diagnosa DBD dari rumah sakit untuk dilanjutkan dengan surveilens penyelidikan epidemiolgi melalui puskesmas untuk menyelidiki keberadaan jentik nyamuk untuk segera ditangani. 

Terhadap beberapa wilayah yang ditemukan kasus DBD, tambahnya, telah dilakukan penanganan dengan kegiatan pengasapan atau foggoing, yang bertujuan untuk memutus matarantai berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD. 

"Maka kami berharap adanya kerjasama warga untuk menjaga kebersihan lingkungan dalam upaya mencegah perkembangan nyamuk aedes aegypti, " pungkasnya.

Sumber: