Pasca SMPN 32 Ditutup, Komisi I Minta Data Detail Sekolah

Pasca SMPN 32 Ditutup, Komisi I Minta Data Detail Sekolah

DOK/CE Sanusi Pane S.Sos--

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Satu-satunya SMP Negeri yang ada di wilayah Kecamatan Binduriang yakni SMPN 32 Rejang Lebong (RL) diketahui sudah tutup dalam beberapa tahun terakhir.

Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten RL, Sanusi Pane SSos sangat menyayangkan hal tersebut.

"Jujur kami menyayangkan mengapa satu-satunya SMP Negeri di Binduriang harus ditutup," ucapnya.

Oleh karenanya, kata Sanusi, pihaknya meminta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) RL agar dapat memberikan penjelasan mendetail mengenai sekolah itu.

Dengan maksud apa yang melatarbelakangi atau yang menyebabkan SMPN 32 harus ditutup dan pada akhirnya bisa mencari solusi atas akar masalah yang terjadi.

BACA JUGA:SMPN 32 RL Seharusnya Ditangani Sejak Awal

BACA JUGA:Peringatan Puncak HKN, Bupati Harap Masyarakat Bangkit dan Pulih

"Beberapa waktu lalu kami sudah pernah menyurati Dikbud untuk meminta data-data yang berkaitan dengan SMPN 32 RL. Namun sampai hari ini surat itu belum juga dibalas. Maksud dan tujuan kita kan supaya bisa mencari tahu apa akar masalahnya sehingga bisa dicarikan solusinya," kata Sanusi.

Lebih lanjut Sanusi menjelaskan, apabila penyebab utamanya karena jumlah penerimaan siswa setiap tahunnya berkurang. Pasti ada suatu hal yang kurang dari SMP tersebut sehingga mengurangi minat siswa dan orang tua.

Kekurangan itu bisa dari sisi sarana prasarana (Sarpras) atau sumber daya manusia (SDM) yang ada.

"Ini juga menandakan bahwa ada permasalahan yang dihadapi oleh Dikbud, sehingga setiap menerima siswa baru setiap tahunnya jumlah siswa di sekolah itu terus berkurang dan menurun," terangnya.

BACA JUGA:Pemkab Rejang Lebong Kekurangan Tenaga Penyuluh KB

BACA JUGA:Polres Rejang Lebong Siapkan Hotline Polsek

Sedangkan sepengetahuan pihaknya, anak-anak dengan usia SMP di wilayah Kecamatan Binduriang banyak. Sampai-sampai karena tidak ada SMP umum yang berbasis negeri di sana mereka harus sekolah keluar hingga ke SMPN 12 RL di Kecamatan Sindang Kelingi, ada juga yang bersekolah di SMPN 11 RL di Kecamatan Padang Ulak Tanding dan bahkan ada yang ke Curup.

"Pernah pagi-pagi saya lihat anak-anak itu karena bangku sudah penuh sampai naik di atas atap angkot, sangking ingin sekolah. Artinya keinginan untuk belajar mereka tinggi," jelasnya.

Dirinya menegaskan, diharapkan kepada pihak Dikbud bisa memberikan penjelasan mengenai hal itu. Sebab dari masyarakat di Kecamatan Binduriang masih mengharapkan SMPN 32 RL diaktifkan kembali.

Sumber: