Petani Keluhkan Ketersediaan Pupuk Subsidi Kosong

Petani Keluhkan Ketersediaan Pupuk Subsidi Kosong

Ist/CE Petani mulai memasukinya masa tanam MT I--

LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Musim tanam pertama atau MT1, saat ini sudah mulai berlangsung, bahkan di beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Lebong penanaman padi sudah hampir selesai dilakukan.

Hanya saja ada persoalan lain yang saat ini dihadapi petani, yaitu kekosongan stok pupuk subsidi jenis Phonska dan Urea yang saat ini sudah tidak lagi dijual di pasaran.

Beni (40), salah seorang petani di Kecamatan Lebong Utara, mengaku jika dirinya belum sama sekali mendapat pupuk subsidi, baik phonska maupun urea. Padahal saat ini dirinya sudah  melakukan penanaman untuk MT1 dan  tinggal melakukan pemupukan.

"Sekarang kami (petani,red) kesulitan untuk mendapatkan jatah pupuk subsidi dari pemerintah, bahkan sudah berkeliling ke kios-kios pupuk phonska dan urea sudah kosong. Padahal padi yang sudah berumur satu minggu selesai ditanam itu kan harus dilakukan pemupukan," keluhnya.

BACA JUGA:PDAM Diusul Berubah Nama Menjadi Perumda

BACA JUGA:Pendaftar PPK Tembus 840 Orang, KPU Pastikan Pendaftaran Tak Diperpanjang

Diakuinya, bahwa kosongnya dua jenis pupuk subsidi tersebut sudah lama terjadi, meski demikian sebagian kios masih ada yang menjual pupuk non-subsidi yang harganya dua kali lipat diatas harga pupuk subsidi.

Sambungnya, jika padi yang  selesai tanam tidak segera dilakukan pemupukan akan mengganggu tingkat kesuburan padi yang bisa menyebabkan turunnya hasil panen petani.

"Kami berharap Pemkab ataupun OPD terkait dapat segera mencarikan solusi atas permasalahan yang saat ini kami alami. Terlebih lagi mengingat saat ini sebagian besar  petani sedang melakukan turun tanam serentak, karena untuk membeli pupuk non subsidi yang harganya diatas HET petani sangat tidak mampu," pungkasnya.

Terpisah, salah seorang pemilik kios alat pertanian di  Kelurahan Amen, Andini (50) dikonfirmasi kemarin mengaku, jika pupuk subsidi jenis phonska dan urea pada kios miliknya sudah mengalami kekosongan sejak 1 bulan terakhir ini.

BACA JUGA:Tak Ada Potongan Dalam Pencairan Bansos

BACA JUGA:Warga Blokir Menara Telekomunikasi, Diduga Terkait Kompensasi

"Untuk pupuk subsidi kosong sudah habis terjual, dan sekarang kita masih menunggu pengusulan baru dari para kelompok tani untuk kita usulkan kepada pihak distributor," katanya.

Dia menambahkan, untuk jatah pupuk subsidi yang sebelumnya diterima pada kiosnya jenis phonska sebanyak 30 ton dan urea 20 ton, sedangkan untuk harga sendiri sudah sesuai dengan HET phonska Rp 115 ribu dan urea Rp 112.500 per karung.

"Untuk pupuk subsidi dijual khusus kepada para petani yang sudah tergabung dalam kelompok tani, apabila petani tidak tergabung dalam kelompok tani maka harus membeli pupuk non subsidi," singkatnya. 

Sumber: