Angka Kemiskinan Ditargetkan Turun 2.000 Jiwa, Ini Upaya Pemkab Rejang Lebong

Angka Kemiskinan Ditargetkan Turun 2.000 Jiwa, Ini Upaya Pemkab Rejang Lebong

NICKO/CE Bidang Sosiandas saat melakukan pengecekan data.--

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong menargetkan tahun 2022 ini ada penurunan jumlah warga miskin tahun ini sebanyak 2.000 jiwa atau 0,10-0,15 persen.

Pasalnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020 dan 2021 angka warga miskin di Kabupaten Rejang Lebong tidak mengalami perubahan yakni diangka 43.300 jiwa. 

Disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Rejang Lebong Khirdes Lapendo Pasju SSTP MSi melalui Bidang Perencanaan Sosial dan Pelayanan Dasar (Sosiandas) Regan Suhardi, jika penurunan angka kemiskinan sebanyak 2 ribu jiwa yang dilakukan tersebut merupakan target yang ditetapkan untuk di tahun 2022.

Namun data tersebut baru akan terinput dan bisa dilihat penurunanya pada bulan Maret 2023 mendatang sesuai dengan ketetapannya.

BACA JUGA:43.300 Warga RL Masih Miskin

BACA JUGA:Bansos Di Stop, Bagaimana Nasib 17.735 KPM?

"Angka kemiskinan di Rejang Lebong yang dipetakan sebanyak 43.300 jiwa tersebut adalah data pada tahun 2020 dan 2021. Dimana sesuai dengan yang ditargetkan, di tahun 2022 ini angka kemiskinan di Rejang Lebong harus berkurang sebanyak 2 ribu jiwa. Untuk itu kami optimis, meskipun saat ini belum diketahui hasilnya. Melalui upaya dilakukan, angka kemiskinan yang ditekan bisa mencapai target," ujar Regan.

Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan di Rejang Lebong sehingga pihaknya optimis Pemkab mampu menekan angka kemiskinan sampai 2 ribu jiwa sambung Regan.

Seperti adanya pemberian bantuan PKH, BSP, BSU, PBI, PIP, POC, KOTAKU melalui APBN, dan juga DTKS, Revitalisasi Pendidikan, BRS, Rehabilitasi Puskesmas, BKK melalui APBD, serta bantuan Program Padat Karya, BLT Desa, Peryertaan Dana BUMDes dari APBDes, dan juga bantuan lainnya yang diberikan dari Baznas, Filantropi, CSR, dan lain sebagainya.

BACA JUGA:Anggaran Penanganan Stunting Nol!

BACA JUGA:Gagal Dapat Penyertaan Modal Rp 18 M, Perumda TBK Jemput Dana ke Pusat

"Tentu kami tidak hanya sekedar optimis untuk bisa menekan angka kemiskinan hingga 2 ribu jiwa. Tapi memang banyak upaya yang dilakukan oleh masing-masing OPD di Rejang Lebong untuk mengentaskan angka kemiskinan. Baik itu melalui APBN, APBD,dan juga APBDes," sampainya.

Masih dikatakan Regan, sehubungan dengan penekanan angka kemiskinan yang dilakukan di tahun 2022 dan upaya-upaya yang dilakukan.

Disediakan anggaran sebesar Rp 359 miliar lebih untuk OPD teknis yang berperan penting dalam pengentasan kemiskinan maupun penanganan stunting melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Meskipun secara teknis, anggaran yang digunakan untuk pengentasan kemiskinan di Rejang Lebong melalui APBN, APBD, dan juga APBDes.

BACA JUGA:Gagal Dapat Penyertaan Modal Rp 18 M, Perumda TBK Jemput Dana ke Pusat

BACA JUGA:43.300 Warga RL Masih Miskin

"Untuk anggaran yang digunakan dalam penanggulangan kemiskinan di Rejang Lebong. Itu menggunakan APBN, APBD, dan juga APBDes. Namun anggaran yang tercatat dengan kami, itu hanya anggaran yang diberikan melalui APBD. Selebihnya itu kembali ke OPD masing-masing yang bertanggungjawab menyalurkan APBN untuk menanggulangi kemiskinan," sampainya.

Lebih lanjut Regan juga menerangkan, di Tahun 2023 mendatang penekanan angka kemiskinan akan lebih ditingkatkan lagi melalui semua upaya yang sudah diprogramkan.

Namun memang sampai saat ini, belum diketahui anggaran yang diberikan untuk pengentasan dan penanggulangan kemiskinan melalui APBD.

"Untuk tahun selanjutnya, tentu penanggulan kemiskinan akan ditingkatkan lagi. Namun untuk anggaran yang dibutuhkan belum diketahui besarannya. Hanya saja tergantung dengan kemampuan yang dimiliki oleh daerah. Yang jelas kita harus optimis, angka kemiskinan di Rejang Lebong ini bisa terus diturunkan secara bertahap," tutup Regan.

Sumber: