Kasus Stunting Mengkhawatirkan, Simak 8 Cara Rejang Lebong Atasi Kasus Ini

Kasus Stunting Mengkhawatirkan, Simak 8 Cara Rejang Lebong Atasi Kasus Ini

IST/CE Sumber foto by google, 11/1/23--

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Penyelesaikan permasalahan stunting tidak hanya sekedar dilakukan dengan cara memberikan asupan gizi di 1000 hari kehidupan pertama.

Namun juga dengan mempersiapkan pra kondisi calon ibu yang akan mengandung dan melahirkan anak.

Sehingga saat dalam kandungan tidak hanya janin mulai mendapatkan kondisi dan asupan gizi yang terbaik tapi juga mendapatkan tempat tumbuh dan berkembang yang baik.

Hal tersebut ditegaskan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat ia hadir menjadi Keynote Speaker sekaligus Membuka Seminar dan Musda ke-5 Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Provinsi Bengkulu pada Sabtu, 26 Februari 2022 lalu yang bertempat di aula Kampus IV Universitas Muhammadiyah Bengkulu.

BACA JUGA:Tekan Angka Stunting, Gubernur Rohidin Canangkan Program Reformulasi Strategis

"Seribu hari pertama itu bukan segalanya, karena selama ini target stunting itu hanya kepada anak-anak. Maka kita lakukan reformulasi strategis penanganan stunting ini dengan program yang kita canangkan, bekerjasama dengan TP PKK Provinsi Bengkulu, BKKBN dan Kementerian Agama," jelas Gubernur Rohidin.

Terkait hal ini mulai terus disosialisasikan melalui TP PKK, jajaran BKKBN dan Kemenag di desa-desa. 

Sehingga permasalahan stunting bisa diminimalisir dengan kesiapan kesehatan calon ibu sebelum mengandung dan pemberian asupan gizi selama mengandung serta memberikan makanan sehat dan bergizi kepada bayi mulai dari lahir hingga usia 2 tahun.

"Kemudian melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Ini termasuk bagian upaya mempersiapkan usia dewasa secara reproduksi, dengan mencegah pernikahan dini. Termasuk mempersiapkan mental dan mata pencaharian pasangan suami istri dan sebagainya," papar Gubernur Bengkulu lulusan terbaik UGM dan IPB ini.

Jika reformasi ini bisa dipersiapkan dengan baik, pertama mulai dari sosialisasi kepatuhan tidak menikah muda dan mempersiapkan diri calon ibu sebelum mengandung dengan rutin memeriksakan kesehatan, suntik vitamin, asupan gizi yang baik, maka angka stunting bisa semakin ditekan.

"Kalau perlu 6 bulan sebelum menikah itu sudah dipersiapkan secara baik reproduksinya. Sehingga nanti saat pernikahan dalam kondisi betul-betul sehat," pungkasnya.

Disisi lain, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Rejang Lebong membuat program kolaborasi penanganan stunting di Kabupaten RL.

Sehingga Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mengapresiasi dan menyambut baik program kolaborasi yang diinisiasi oleh TP-PKK Kabupaten Rejang Lebong ini.

BACA JUGA:Program Kolaborasi Penanganan Stunting, PKK RL Bisa jadi Contoh bagi Daerah Lain

Sumber: