Warem Diduga Jadi Sarang Prostitusi, Masyarakat Ancam Tutup Paksa!

Warem Diduga Jadi Sarang Prostitusi, Masyarakat Ancam Tutup Paksa!

IST/CE Warga Ketahun minta tutup warung remang-remang-Berlian--

BENGKULU UTARA, CURUPEKSPRESS.COM -  Warung remang-remang (Warem) yang ada di di jalan Houling Batu Bara PT. Injatama yang berada di Desa Giri Kencana, Kecamatan Ketahun diancam ditutup paksa oleh masyarakat setempat.

Pasalnya warem tersebut menjadi sarang prostitusi dan tempat penjualan minuman keras tanpa izin.

Diketahui lokasi warem tersebut hanya berjarak 3 KM dari kediaman pribadi Bupati Ir. H. Mian.

Puncak keresahan masyarakat terjadi saat Tim Kesehatan dari Puskesmas Kecamatan Ketahun, Bengkulu Utara menemukan adanya penyakit menular HIV dan Sifilis atau Raja Singa yang diidap wanita penghuni warem beberapa waktu lalu.

BACA JUGA:Pergoki Maling Petai, IRT Tewas Bersimbah Darah

BACA JUGA:Dua Pembunuh IRT Ditangkap, Ternyata Masih Tetangga Desa

Hingga kini keluhan tersebut belum mendapatkan respon dari Dinas terkait yang dalam hal ini Satpol PP.

Masyarakat yang kecewa akhirnya langsung mengambil tindakan ingin menutup paksa lokasi tersebut beberapa waktu lalu, tepatnya Minggu, 10 Januari 2022.

Dilansir dari radarbengkulu.com, mengkonfirmasi melalui pesan singkat WA, Kapolres BU AKBP. Andy Pramudya Wardana, S. Ik. MM melalui Kapolsek Ketahun, Iptu. Dilia Pria Firmawan, S. Tk. I.k membenarkan adanya kejadian tersebut dan mengatakan pihaknya tidak ingin terjadi bentrok antara emak-emak dan pemilik warem.

"Iya Mas, ada aksi protes dari emak-emak desa sekitar yang menuntut penutupan lokasi warem dan membongkar semua bangunan warem yang ada di houling PT. Injatama," ungkap Kapolsek.

BACA JUGA:Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa Ramadhan

BACA JUGA:Tebing SMKN 1 Tempat Pembuangan Sampah, Wow...

Diungkapkan oleh salah satu masyarakat yang ikut dalam aksi tersebut mengatakan bahwa keresahan tersebut sudah sejak lama.

"Kami sudah sejak dari dulu tidak ingin adanya lokasi maksiat itu ada, namun kami hanya masyarakat dan tidak dapat berbuat banyak dan hanya menunggu tindakan dari instansi terkait," Ungkap Ayu salah satu masyarakat.

Sumber: