126 Warga Alami Gangguan Kejiwaan

126 Warga Alami Gangguan Kejiwaan

DOK/CE Terlihat Pendamping Rehsos saat meninjau warga pengidap gangguan jiwa di kabupaten Lebong.--

LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Berdasarkan Data Dinas Sosial (Dinsos) Lebong kurang lebih sebanyak 126 jiwa warga di daerah tersebut mengalami masalah gangguan kejiwaan atau penyandang disabilitas mental.

Jumlah ini berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan Dinsos sejak tahun 2022 lalu.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Sosial Lebong A Ghozali melalui Kabid Rehabilitasi Sosial Desmi Elita Anwar, SE MM didampingi Pendamping Rehsos (Pedsos) Oktris Ewika.

"Ya, pasien penyandang disabilitas mental  yang kita tangani ada sebanyak 126 jiwa yang tersebar di kabupaten Lebong," kata Oktris.

BACA JUGA:3 Pelajar Ini Terjaring Satpol-PP Saat Bolos Sekolah

BACA JUGA:SK THLT Lebong Tak Kunjung Diterbitkan, Ini Penyebabnya!!

Disampaikan Oktris dari 126 orang mengidap gangguan jiwa tersebut 7 diantaranya dalam keadaan terpasung. Mereka di pasung karena  adanya permintaan dari pihak keluarga itu sendiri.

"Adapun 7 warga yang dalam keadaan terpasung itu diantaranya 1 orang di Kecamatan Bingin Kuning, 2 orang Kecamatan Tubei, 1 orang Kecamatan Topos, 2 orang Kecamatan Lebong Tengah, dan 1 orang Kecamatan Lebong Atas," ucapnya.

Menurut Oktris, dari 126 jumlah yang dilakukan pihaknya tahun lalu tersebut bisa saja terjadi penambahan di tahun ini, mengingat pihaknya masih belum melakukan pendataan terbaru untuk warga pengidap gangguan jiwa tersebut.

"Untuk sementara kami (Pedsos) masih menunggu konfirmasi dari balai Kementrian Kesehatan sentra darma guna Bengkulu terkait  Asesmen Integritas, jika sudah ada konfirmasi maka kami bisa bergerak untuk melakukan pendataan," ucapnya.

BACA JUGA: Disnakertrans Terbitkan 173 AK-1

BACA JUGA:Roni Tewas Ternyata Miliki Riwayat Gangguan Jiwa

Ditambahkan Oktris, seluruh pasien yang mengalami gangguan jiwa itu diketahui masih rutin menjalani perawatan hingga pemberian obat-obatan dari puskesmas setempat.

Bahkan untuk persedian stok obat pasien ODGJ di puskesmas masih sangat aman.

Sumber: