PA Kepahiang Catat Tahun Ini, Sudah 50 Wanita Jadi Janda

PA Kepahiang Catat Tahun Ini, Sudah 50 Wanita Jadi Janda

NICKO/CE Masyarakat saat melakukan pendaftaran perceraian di Pengadilan Agama Kepahiang.--

KEPAHIANG, CURUPEKSPRESS.COM – Terhitung sejak awal bulan Januari 2023 lalu, Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Kepahiang mencatat setidaknya ada 50 wanita di wilayah Kabupaten Kepahiang dipastikan berstatus menjadi janda.

Ini lantaran, dari 94 perkara yang masuk daftar permohonan maupun gugatan yang dihimpunnya, 59 perkara diantaranya merupakan perkara gugatan cerai.

Yang mana sebanyak 50 perkara gugatan cerai yang diusulkan sudah putus.

Ketua PA Kabupaten Kepahiang Liza Roihana SHI MH melalui Panitera Saibu SAg didampingi Panmud Hukum Marina SH mengatakan, dari 59 gugatan perceraian yang diusulkan, masing-masing diantaranya pada bulan Januari sebanyak 30 perkara sudah putus semua, bulan Februari 23 perkara baru 20 yang putus, dan baru-baru ini pada bulan Maret sebanyak 6 perkara baru belum ada yang putus.

BACA JUGA:Terlibat Perkelahian, Dua Oknum Siswi di Kepahiang Viral di Medsos

BACA JUGA:Tak Dianggarkan Pemkab, Sejumlah Kegiatan Fisik Berpotensi Diambil Alih Provinsi

"Dari data yang terhimpun, sudah dipastikan sebanyak 50 pasutri di Kabupaten Kepahiang ini resmi bercerai. Dan bisa dikatakan secara teori wanita yang berstatus janda di Kepahiang jumlahnya bertambah sebanyak 50 orang," ujar Marina.

Ditambahkan Marina, untuk 9 perkara cerai lainnya saat ini baru akan memasuki proses ataupun tahapan persidangan lebih lanjut.

Setelah pihaknya memastikan bahwa pemberkasan yang diusulkan sudah lengkap semua.

"Untuk perkara gugatan cerai yang belum selesai, saat ini masih dalam proses lanjutan untuk masa persidangan," ucapnya.

BACA JUGA:Jelang Ramadhan, Stok Beras Dipastikan Aman

BACA JUGA:Baru 27 Guru Lolos jadi Guru Penggerak

Adapun penyebab perceraian yang dialami oleh masyarakat di Kepahiang dari usulan yang dilayangkan kepada pihaknya terang Marina.

Itu hampir rata-rata dikarenakan permasalahan ekonomi. Dimana permasalahan ekonomi ini menjadi faktor yang paling kuat yang kerap terjadi di wilayah Kabupaten Kepahiang, bahkan di Indonesia.

Sumber: