Belum Bayar Iuran Perpisahan, Siswa Dilarang Ikuti SAS. Berikut Tanggapan Dikbud..

Belum Bayar Iuran Perpisahan, Siswa Dilarang Ikuti SAS. Berikut Tanggapan Dikbud..

IST/CE Pelaksanaan SAS di SDN 22 Rejang Lebong berlangsung tertib.--

CURUP, CURUPEKSPRESS.COM – Pada hari pertama pelaksanaan Sumatif Akhir Semester (SAS) yang dilaksanakan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Rejang Lebong pada Senin (8/5) kemarin.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Rejang Lebong menerima kabar jika ada pihak sekolah yang menghalangi siswa untuk mengikuti SAS tersebut.

Hal ini seperti diutarakan Sekretaris Dikbud Rejang Lebong, Hanapi S.Pd MM. Hanapi menyampaikan pasca menerima kabar itu, pihaknya langsung menghimbau kepada masing-masing sekolah tidak menghalangi siswa untuk mengikuti SAS tersebut dengan beban-beban iuran uang perpisahan.

BACA JUGA:

Karena acara tersebut prinsipnya tidak wajib, dan masing – masing siswa tersebut mempunyai hak untuk bisa menyelesaikan pendidikannya.

“Ada beberapa kabar yang tersebar di media sosial, beberapa sekolah yang menuntut siswanya untuk melunasi sejumlah tunggakan dan pembayaran sebelum mengikuti acara SAS. Dan jika belum melunasinya maka siswa tidak bisa mengikuti sumatif. Dan kami langsung panggil Kepseknya untuk melakukan klarifikasi, dan kabar tersebut tidak benar adanya,” ujar Hanapi.

Dikatakan Hanapi bahwasanya apapun yang terjadi bahwasanya pihak sekolah tidak berhak membatasi anak-anaknya untuk mengikuti SAS tersebut.

Karena kegiatan tersebut nantinya akan menjadi salah satu syarat penentuan kelulusan bagi siswanya kelas VI dan Kelas IX di Kabupaten Rejang Lebong.

“Jika ada kedapatan Sekolah yang membatasi dan menghambat siswanya dalam mengikuti Sumatif, maka kami akan memberikan sanksi tegas dan kami harapkan peran masyarakat agar ikut memantau kinerja masing-masing sekolah, jika ada yang tidak sesuai masyarakat bisa melaporkan kepada kami Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,” terangnya.

BACA JUGA:

Hanapi juga mengatakan bahwasanya pada pelaksanaan SAS tahun ajaran 2022/2023 ini, ada dua sistem yang digunakan oleh masing-masing sekolah yakni sistem kertas dan pensil yang soalnya tertulis yang dibuat oleh masing-masing guru.

Serta sistem penggunaan komputer dalam pelaksanaanya menggunakan aplikasi dan juga dilaksanakan secara online.

“Untuk pelaksanaan SAS tersebut kami serahkan semuanya kepada masing – masing sekolah, sistem mana yang mau digunakan semua tergantung kepada persiapan sekolah, yang terpenting adalah kegiatan SAS tersebut memang benar-benar dilaksanakan karena akan menentukan hasil kelulusan siswa, jika siswa tidak hadir maka bila perlu guru dan pihak sekolah menjemputnya untuk mengikuti sumatif tersebut, dan kepada pihak sekolah yang melaksanakan SAS dengan sistem online agar bisa menyurati pihak PLN agar tidak melakukan pemadaman listrik selama satu pekan ini,agar pelaksanaan bisa berjalan dengan lancar,” pungkasnya. 

BACA JUGA:

Sumber: