Jenis Gangguan ODGJ Hingga Berbuat Kekerasan

Jenis Gangguan ODGJ Hingga Berbuat Kekerasan

Adit/CE Kondisi ODGJ yang dikerangkeng--

CURUPEKSPRESS.COM - Orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ) mengalami gangguan kejiwaan yang menyebabkan perubahan pada cara berpikir, perasaan, emosi, hingga perilaku mereka sehari-hari. Gejala yang dialami oleh ODGJ juga bisa membuat mereka sulit berinteraksi dengan orang lain.

Meski demikian, ada pula ODGJ yang dapat hidup normal dengan pengobatan atau terapi yang rutin. Sayangnya, masih banyak ODGJ yang belum mendapatkan penanganan, sehingga penyakit yang dideritanya semakin parah.
 
 
Kurangnya informasi dan pemahaman mengenai penyakit jiwa membuat banyak orang sering kali memperlakukan ODGJ dengan kurang baik. Tak sedikit juga ODGJ di Indonesia yang masih dipasung atau dikurung karena dianggap dapat membahayakan dirinya dan orang lain.
 
Padahal, kenyataannya tidaklah demikian. Dengan menjalani pengobatan yang tepat, ODGJ pun bisa memiliki kualitas hidup yang baik.
 
Ada banyak jenis gangguan atau penyakit jiwa yang dapat dialami oleh ODGJ, di antaranya:
 
BACA JUGA:
1. Gangguan kecemasan
Ketika mengalami gangguan cemas, ODGJ juga bisa mengalami gejala lain, seperti banyak berkeringat, dada berdebar, pusing, sulit konsentrasi, dan merasa akan ada bahaya yang datang atau mengancam.
 
2. Gangguan obsesif kompulsif (OCD)
Sebagai contoh, ODGJ dengan gangguan OCD akan merasa takut terkena penyakit, sehingga mereka akan mencuci tangan dan membersihkan rumahnya hingga berkali-kali.
 
 
3. Post traumatic stress disorder (PTSD)
PTSD atau gangguan stres pascatrauma adalah gangguan jiwa yang dapat dialami setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa yang tidak menyenangkan, misalnya kecelakaan, bencana alam, kekerasan, atau pelecehan seksual.
 
ODGJ dengan PTSD sering kali akan teringat pada peristiwa yang membuatnya trauma. Penderita kondisi ini juga sering kali akan merasakan gejala tertentu, seperti susah tidur, gelisah, merasa takut dan bersalah, atau panik, ketika melihat, mendengar, atau bahkan sekedar memikirkan hal yang menjadi pemicu traumanya.
 
4. Gangguan kepribadian
Orang dengan gangguan kepribadian umumnya memiliki pola pikir dan perilaku yang dianggap menyimpang, aneh, atau tidak sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku di lingkungan sekitarnya. ODGJ dengan gangguan kepribadian juga umumnya akan sulit memahami emosi dan berinteraksi dengan orang lain.
 
5. Gangguan bipolar
Perubahan suasana hati pada ODGJ dengan gangguan bipolar ditandai dengan beberapa fase, yaitu fase mania dan fase depresif.
Setiap fase tersebut dapat berlangsung dalam hitungan jam, minggu, atau bulan. Jika tidak mendapatkan pengobatan, ODGJ dengan gangguan bipolar berisiko tinggi melakukan bunuh diri dan perilaku berisiko, seperti menggunakan narkoba dan alkohol.
 
6. Depresi
Depresi merupakan salah satu gangguan jiwa yang paling banyak diderita oleh ODGJ. 
ODGJ yang mengalami depresi kerap mengalami beberapa gejala, seperti terlihat lesu dan tidak semangat menjalani hidup, sulit tidur atau justru banyak tidur, kurang mau makan atau terlalu banyak makan, gangguan hasrat seksual, serta adanya perasaan sedih, bersalah, dan tidak berdaya tanpa alasan yang jelas.
 
7. Skizofrenia
ODGJ dengan skizofrenia akan merasa mendengar, melihat, mencium, atau menyentuh sesuatu, padahal rangsangan tersebut tidak nyata.
Tanpa pengobatan, ODGJ yang memiliki skizofrenia sering kali sulit berinteraksi dengan orang lain atau bahkan dipasung karena perilakunya dianggap membahayakan dirinya sendiri atau orang lain. Namun, dengan penanganan yang tepat, ODGJ dengan skizofrenia bisa hidup normal dan produktif.
 
Langkah Penanganan terhadap ODGJ:
 
Pemberian obat-obatan
Obat-obatan yang diberikan pada ODGJ tergantung pada jenis gangguan jiwa yang dialaminya. Untuk mengobati ODGJ yang mengalami gangguan mood, seperti depresi atau gangguan bipolar, dokter dapat meresepkan obat-obatan antidepresan dan obat penstabil suasana hati (mood stabilizer).
 
 
Psikoterapi
Melalui psikoterapi, ODGJ akan dibimbing dan dilatih untuk belajar mengenali kondisi, perasaan, dan pikiran yang menyebabkan munculnya keluhan yang dialami, serta membantu mereka untuk bisa menghadapinya dengan cara yang positif.
 
Jika Anda atau anggota keluarga Anda adalah seorang ODGJ, jangan merasa berkecil hati dan carilah pertolongan dengan berkonsultasi ke psikiater.
 
 
 

Sumber: