Pasien Gagal Ginjal Satu Dekade di Rejang Lebong Rasakan Manfaat JKN

Pasien Gagal Ginjal Satu Dekade di Rejang Lebong Rasakan Manfaat JKN

Burhanudin, warga Rejang Lebong pasien gagal ginjal. --

REJANGLEBONG, CURUPEKSPRESS.COM -Salah seorang peserta JKN bernama Burhanudin (61) warga asal Kelurahan Talang Rimbo, Kecamatan Curup Tengah, memiliki riwayat penyakit gagal ginjal selama satu dekade.

Dalam menjalani terapi penyakit gagal ginjal yang dideritanya, lelaki yang akrab disapa Burhan itu mengandalkan Program JKN untuk pembiayaan cuci darah.

"Saya mulai sakit gagal ginjal akhir tahun 2013 lalu. Awal Januari 2014, BPJS Kesehatan muncul dan saat itulah saya langsung mendaftarkan diri menjadi peserta JKNp kelas 3. Setelah menunggu sekitar semingguan, saya akhirnya bisa menggunakan Program JKN," tutur Burhan ditemui di RSUD Rejang Lebong.

Tak pernah terlintas dalam benak Burhan untuk menjalankan rutinitas cuci darah dua kali seminggu. Burhan bercerita awal mula ia didiagnosis menderita gagal ginjal, ia sempat berpikir sakit yang dideritanya kala itu hanyalah sakit lambung yang bahkan jarang dirasakannya.

"Semua seperti mendadak saja. Gejala awal yang saya rasakan antara lain tidak nafsu makan, cuma mau minum saja, badan lemas dan dalam waktu seminggu saja badan saya semakin kurus. Awalnya ya saya kira hanya sakit maag biasa," ungkapnya.

BACA JUGA:

Burhan yang saat itu bekerja sebagai supir truk sekaligus pengendara ojek tersebut akhirnya memutuskan untuk memeriksakan diri ke Puskesmas. Saat itu Burhan mulai merasa asuransi kesehatan sangat penting dimiliki dan mendaftarkan diri menjadi peserta JKN.

Setelah menjalani cuci darah, Burhan mengaku kondisinya semakin membaik.

"Saya sempat dirawat oleh bidan di rumah sambil diinfus. Namun saya tidak juga sehat. Akhirnya saya pergi ke Puskesmas untuk diperiksa oleh dokter. Setelah itu dirujuk ke RSUD Rejang Lebong untuk diperiksa oleh dokter spesialis penyakit dalam. Setelah check up semua dan dirawat selama sepuluh hari di rumah sakit, saya dinyatakan gagal ginjal dan satu-satunya terapi adalah cuci darah. Setelah cuci darah, saya membaik sampai lahap makan lagi," kata Burhan.

Selain untuk terapi cuci darah, Burhan pernah memanfaatkan kepesertaan JKN-nya tersebut saat kadar gulanya tinggi yaitu mencapai 900,2 mg/dL hingga mengharuskannya menjalani rawat inap selama dua hari di rumah sakit.

Selama memanfaatkan kepesertaan JKN miliknya tersebut, Burhan merasakan pelayanan yang baik. Burhan pun mengaku mendapat seluruh pelayanan kesehatan tersebut tanpa dipungut biaya apapun.

"Selama ini pelayanan yang saya dapatkan, menurut saya sudah baik. Fasilitasnya pun bagus termasuk saat rawat inap. Semua saya dapat gratis termasuk transfusi darah," tutur ayah lima anak tersebut.

Kondisi kesehatan Burhan memang telah mengubah jalan hidupnya. Setiap hari Senin dan Kamis dirinya rutin menjalani cuci darah. Burhan yang awalnya merupakan pekerja keras tak lagi dapat menjadi pencari nafkah keluarga.

BACA JUGA:

Sumber: