Anak Tiri Dicabuli Sejak SMP, Tidak Lapor Takut Ibunya Cerai

 Anak Tiri Dicabuli Sejak SMP, Tidak Lapor Takut Ibunya Cerai

Kanit PPA Polres Kepahiang, Bripka Lola Winanda SH-Nicko/ce-

 

KEPAHIANG, CURUPEKSPRESS.COM - Terungkap fakta baru dalam kasus dugaan pencabulan yang dilakukan seorang ayah tiri inisial HP (36) warga Kepahiang terhadap anak tirinya yang masih berusia 17 tahun. Ternyata aksi cabul yang dilakukan ayah tiri ini sudah bertahun-tahun.

Bahkan diklaim sejak korban duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kejadian itu terus berlangsung sejak SMP, lantaran korban takut melaporkan hal tak senonoh yang dialaminya tersebut kepada ibunya. 

Alasan korban tidak melapor kepada sang ibu, lantaran takut membuat ibunya bercerai ataupun terjadi pertengkaran. 

Hanya saja korban yang diduga sudah tak tahan lagi dengan perlakuan pelaku, akhirnya menceritakan apa yang dialaminya kepada kakak kandungnya baru-baru ini.

"Saat itu korban berupaya untuk keluar dari rumah untuk menghubungi kakak kandungnya, agar melaporkan perbuatan ayahnya itu kepada pihak APH. Korban memang secara langsung tidak mendapatkan tekanan, namun diakui korban, dirinya khawatir jika korban melapor ibu kandung dan ayahnya bercerai," terang Kapolres Kepahiang AKBP Yana Supriatna SIK MSi melalui Kasat Reskrim Iptu Doni Juniansyah SM didampingi Kanit PPA Bripka Lola Winanda SH.

BACA JUGA:MIRIS.. Pelajar di Kepahiang Dicabuli Ayah Tiri

BACA JUGA:Kasus Pengeroyokan dan Dugaan Pencabulan Berujung Damai

Kanit juga mengatakan, untuk pelaku yang sudah diamankan masih dalam pemeriksaan lebih lanjut oleh pihaknya terkait kasus asusila tersebut. 

"Saat ini kita sedang melakukan pemberkasan kasus ini. Dan untuk pelaku terus kita periksa lebih lanjut," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, aksi pencabulan dengan pelaku ayah tiri ini baru terungkap pada Selasa (10/10) sekira pukul 01.30 WIB kemarin. Ini setelah sang ayah tiri dilaporkan kepada pihak kepolisian oleh AF (24) yang merupakan kakak korban.

Aksi pencabulan yang dilakukan ayah tiri terhadap korban ini sudah kerap kali terjadi. Bahkan aksi yang dilakukannya ini, kerap kali dilakukan saat ibu korban atau sang isteri pelaku sedang berada di rumah. 

BACA JUGA:Sidang Perdana Kasus Cabul Pimpinan Ponpes Diwarnai Isak Tangis Keluarga

BACA JUGA:Santriwati Korban Pencabulan Jalani Pemeriksaan Visum Et Psikiatri

Sumber: