Viral Koin Jagat Bikin Geger, Ketua DPRD DKI Ingatkan Warga Jangan Tergiur Cara Instan Dapat Uang

CURUPEKSPRESS.COM - Koin Jagat lagi-lagi bikin heboh di media sosial dan langsung jadi sorotan banyak pihak, salah satunya Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin. Permainan yang mengandalkan keberuntungan ini makin bikin orang-orang terbuai dengan hadiah atau penukaran koin yang nilainya bisa fantastis, bahkan sampai Rp 100 juta!

Menurut Khoirudin, ini jadi dampak dari kondisi hidup yang semakin sulit, pekerjaan makin susah, sementara biaya hidup terus melonjak. "Jangan sampai ini malah bikin masyarakat jadi resah," ujarnya pada Senin (20/1/2025).

Dia juga menyoroti fenomena orang yang cenderung ingin cara cepat dan instan buat dapat uang, yang akhirnya bikin mereka berbondong-bondong ikut berburu Koin Jagat. Di balik tawaran menggiurkan itu, ada potensi kerusakan yang cukup besar.

BACA JUGA:Dampak Negatif dari Fenomena Uang Jagat

BACA JUGA:Viral Fenomena Berburu 'Uang Jagat', Apa Itu Sebenarnya?

 

“Karena diklaim koin-koin ini tersembunyi di tempat-tempat tertentu, banyak yang malah merusak fasilitas publik hanya untuk menemukan koin tersebut,” kata Khoirudin, yang berasal dari PKS.

Fasilitas umum di tempat-tempat ikonik seperti lantai yang dicungkil, pot pohon yang dipindah, bahkan pohon-pohon yang dirusak, mulai banyak ditemukan. "Ini merugikan banget dan bikin repot Pemprov dan Pemda yang harus turun tangan memperbaiki," lanjut Khoirudin.

Dia pun mengimbau agar masyarakat lebih rasional dalam menyikapi hal ini. "Kalau mau dapet uang, ya harus bekerja atau usaha yang jelas, bukan malah berburu koin yang nggak jelas," tegasnya.

BACA JUGA:Industri Optimis! OJK Bakal Perkuat Regulasi dan Inovasi Aset Kripto

BACA JUGA:OJK Resmi Awasi Aset Kripto, Begini Aturannya Pasca Alih Tugas dari Bappebti!

 

Khoirudin juga berharap agar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bisa segera memanggil pengembang aplikasi Koin Jagat untuk menghentikan permainan ini, demi menjaga fasilitas publik dan psikologi masyarakat.

"Jangan sampai menyesal kalau nanti kerusakan dan dampaknya sudah besar," tambah Khoirudin.

Sumber: