Daftar Perusahaan Besar yang Bangkrut di Indonesia, Ini Penyebabnya!

Daftar Perusahaan Besar yang Bangkrut di Indonesia--
7-Eleven masuk ke Indonesia dengan konsep convenience store modern yang menawarkan makanan siap saji dan tempat nongkrong bagi anak muda. Namun, pada 2017, seluruh gerainya ditutup dan bisnisnya berhenti beroperasi.
Penyebab kebangkrutannya karena persaingan dengan minimarket lokal, seperti Indomaret dan Alfamart, yang memiliki jaringan lebih luas.
Model bisnis yang kurang menguntungkan karena mengandalkan food & beverage dibandingkan kebutuhan pokok, regulasi terkait alkohol yang diperketat, menyebabkan penurunan penjualan di beberapa gerai dan tingginya biaya operasional, terutama untuk lokasi di area premium.
BACA JUGA:Dampak Strategi Pemasaran Digital Terhadap Pertumbuhan Bisnis E-Commerce
BACA JUGA:Strategi Iklan Berbayar yang Bikin Bisnis Melejit
4. PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex)
PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex, yang dikenal sebagai salah satu produsen tekstil terbesar di Asia Tenggara, resmi dinyatakan bangkrut pada 2024 setelah mengalami kesulitan membayar utang sebesar $1,6 miliar (sekitar Rp24 triliun). Penyebab kebangkrutannya karena hutang yang sangat besar akibat ekspansi besar-besaran.
Persaingan dari produk impor murah yang membanjiri pasar Indonesia, dampak pandemi COVID-19 yang menghantam industri tekstil dan ermintaan ekspor yang menurun seiring dengan perlambatan ekonomi global. Keempat perusahaan di atas merupakan contoh bagaimana perusahaan besar pun bisa mengalami kebangkrutan jika tidak mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan tantangan industri.
Kesalahan strategi, persaingan ketat, hingga faktor eksternal seperti perubahan regulasi dan kondisi ekonomi menjadi hal yang harus dihadapi setiap perusahaan agar tetap bertahan.
Bagaimana menurutmu? Apakah ada perusahaan lain yang menurutmu layak masuk daftar ini?
Sumber: