Sektor Pariwisata Diyakini Bisa Genjot PAD

 Sektor Pariwisata Diyakini Bisa Genjot PAD

Wakil Ketua (Waka) I DPRD RL, Surya ST.--

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Masih rendahnya realisasi penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Rejang Lebong (RL), yang baru diangka 43,38 persen, mendapatkan tanggapan dari Wakil Ketua (Waka) I DPRD RL, Surya ST.

Politisi PDI Perjuangan ini, ikut memberikan  solusi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) RL, agar terget  PAD yang nantinya terhimpun sampai dengan penghujung tahun 2022 dapat tercapai.

BACA JUGA: Wabup Lepas Atlet ke Palembang 

Menurutnya Pemkab RL bisa menggenjot PAD melalui sektor pariwisata, yang mana dari amatannya sektor tersebut sejauh ini yang paling produktif dan bisa menaikkan PAD RL.

"Dari sektor pariwisata itu kami yakini bisa mendongkrak PAD," sampainya.

Menurut Surya, jika dilihat dari realisasi PAD yang masuk dan yang paling produktif terletak pada sektor tersebut. Sehingga bagaimana Pemkab RL bisa mengembangkan potensi wisata yang dimiliki RL saat ini.

BACA JUGA: Waspada Angin Kencang, 1 Rumah Hancur

Sambungnya, tidak hanya pada wisata yang sudah dikelola Pemkab saja, tetapi Pemkab juga bisa menambah wisata lain sebagai sumber pemasukan PAD.

"Ada banyak sekali wisata alam di RL ini yang bisa dikembangkan untuk dapat mendongkrak  PAD," katanya.

Lanjutnya, seperti desa-desa wisata yang belakangan ini mulai banyak muncul ke permukaan untuk menunjukkan eksistensi dan kelebihan yang dimilikinya.

BACA JUGA: JCH Bersiap Wukuf di Arafah 

"Nah dari situ kita bisa mendongkrak PAD yang lebih besar lagi dari tahun-tahun sebelumnya. Kalau itu terwujud maka RL sendirilah yang untung dan merasakan dampaknya," ucap Surya.

Politisi PDIP itu juga mengatakan, saat ini Kabupaten RL dilirik oleh daerah-daerah se Sumatera bagian selatan (Sumbagsel), sebagai daerah yang kaya akan wisata alamnya.

BACA JUGA : Kerugian Investasi Bodong Capai 2 Miliar! 

"Jika sudah demikian, maka tinggal bagaimana kita yang ada didalamnya ini untuk berkreasi dan kreatif," tuturnya.

Ditambahkannya, terlebih dalam kurun waktu lebih dari 2 tahun terakhir Indonesia dan RL khususnya dilanda pandemi Covid-19.

BACA JUGA : Tersinggung, Petani Meninggal Dunia Bersimbah Darah Ditangan ABG 

Yang mana membuat mobilitas masyarakat menjadi sempit dan terbatas. Ketika kelonggaran sudah diberikan, maka yang dicari dan dibutuhkan oleh masyarakat pertama kali adalah penyegaran atau refreshing.

"Artinya disini kita harus jeli melihat situasi dan kondisi," tandasnya.

Sumber: