KEPAHIANG, CURUPEKSPRESS.COM – Pada pelaksanaan inventarisir dan penataan aset yang tengah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang baru-baru ini.
Terdapat satu hal yang membuat Pemkab Kepahiang tak habis pikir.
Bagaimana tidak, diketahui ada satu unit mobil dinas (Mobnas) milik mantan Kepala Bidang di Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kepahiang dikembalikan dalam keadaan bangkai atau kerangka saja.
Tampak jelas, mobnas jenis Suzuki APV yang saat ini terparkir di halaman Kantor Disparpora, dikembalikan mantan kabid Layanan Pemuda Disparpora Kepahiang itu dalam keadaan tak memiliki mesin, roda, jok, serta pintu.
BACA JUGA:
- Penghapusan Aset Gedung Perpusda Tunggu Putusan Bupati, Berikut Penjelasannya..
- Komitmen Pemkab RL Sertipikasi 29 Aset, Berupa Apa Saja Asetnya?
“Seperti yang diketahui bersama, mobnas sudah dikembalikan oleh mantan kabid dalam keadaan seperti itu,” ujar Kepala Disparpora Kepahiang, Teddy Adeba ST.
Dikatakan Teddy, meskipun mantan kabid tersebut tak menjabat lagi selama lebih dari 2 tahun ini. Diketahui yang bersangkutan tetap menggunakan mobil dinas tersebut.
Sebagaimana dari penjelasan yang diberikan mantan Kabid itu tambah Teddy.
Mobnas yang terlihat hanya kerangka itu katanya hilang dicuri.
Karena mantan kabid saat mengembalikan aset mobnas menyertai surat kehilangan kepada Disparpora.
“Saat dikembalikan, mantan kabid menyertakan surat kehilangan. Untuk itu mobnas yang dikembalikan hanya dalam bentu kerangka,” terang Teddy.
BACA JUGA:
- ASN di Kepahiang Dilarang Gunakan Mobnas ke Luar Provinsi
- Pejabat Mudik Bawa Mobnas? Boleh, Biaya Perawatan Tidak Ditanggung Pemkab
Sementara itu, Sekda Kepahiang Dr Hartono MPd saat dikonfirmasi terkait hal itu menegaskan, pihak Disparpora seharusnya tak percaya begitu saja dengan mantan kabid tersebut.
Karena kalau memang beberapa bagian mobil hilang, menurutnya harus ada surat kehilangan dari polisi secara resmi.
“Mobil dinas tersebut merupakan aset negara, mantan kabid tersebut harus mengganti kerugian karena sebagai pemakai wajib bertanggung jawab dengan aset. Jangan langsung percaya saya dengan hal yang belum pasti,” singkat sekda.