REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong berupaya untuk meningkatkan daya saing desa wisata (Dewi) di daerahnya agar mampu bersaing di ajang tingkat nasional.
Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan menggelar pelatihan pengelolaan Dewi terhadap penggiat dan pengelola Dewi di Rejang Lebong.
Asisten I Setda Kabupaten Rejang Lebong, Pranoto Majid SH MSi mengatakan, diketahui sebelumnya telah ada satu desa di Rejang Lebong yang mendapatkan sertifikat nasional yakni Desa Belitar Seberang (Belirang) Kecamatan Sindang Kelingi.
Sehingga hal pentingnya adalah desa-desa lain juga bisa ikut bersaing ke kancah nasional dalam pengembangan Dewi.
BACA JUGA:
- Manfaatkan DD Kembangkan Sektor Wisata, 27 Desa Telah Ditetapkan Sebagai Desa Wisata
- Bupati Buka Pelatihan Desa Wisata Baru Manis
"Melalui kegiatan ini pertama tentu kami ingin Dewi yang ada di Rejang Lebong bisa bersaing hingga ke tingkat nasional, dengan semangat yang ada di Desa Belirang bisa menular ke desa-desa yang lain," jelasnya.
Lanjut dia, para penggiat Dewi yang hadir ini akan mengikuti proses pemberian materi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata (Dispar) bagaimana langkah serta upaya yang dilakukan untuk mengembangkan Dewi di masing-masing desa.
"Ya kami harapkan para peserta penggiat wisata yang hadir hari ini (kemarin, red) bisa menyerap materi dan mengaplikasikannya di lapangan," ujarnya.
Menurut Pranoto, tidak mesti penggiat wisata yang mengikuti pelatihan ini mengikuti atau meniru konsep Dewi Belitar Seberang, akan tetapi apa yang ada dan merupakan potensi di desa tersebut sehingga bisa dikembangkan sebagai objek wisata.
BACA JUGA:
"Tentunya juga ini tidak lepas dari SDM yang ada di setiap Dewi yang memang harus berbasis lokal setempat," katanya.
Terpisah, Kepala Dispar Kabupaten Rejang Lebong, M Budianto ST MT, adapun Dewi yang ikut serta dalam pelatihan pengelolaan Dewi ini sebanyak 18 desa.
"Total Dewi yang ikut ini ada 18 desa, dan pesertanya ada sebanyak 40 orang yang memang pengelola Dewi," ucapnya
Dikatakannya, untuk output ataupun target dari kegiatan pelatihan ini setiap pengelola Dewi di 18 desa tersebut akan semakin sadar bahwa ada potensi besar di desa mereka masing-masing yang bisa dikembangkan lebih baik.
"Kami ingin Dewi bisa mempunyai sistem manajemen yang baik dan profesional di bidang itu," singkatnya.