CE ONLINE - Kantor Balai Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) yang berada di Kecamatan Rimbo Pengadang tepatnya di jalan lintas Kabupaten Lebong menuju Kabupaten Rejang Lebong tampak terbengkalai dan terkesan angker.
Pantauan CE, bangunan yang tampak berusia puluhan tahun tersebut seperti tidak berpenghuni, sangat jelas terlihat dari bangunan yang sudah tua dipenuhi rerumputan tinggi dan kotor, dan terkesan tidak terdapat aktivitas pegawai yang bekerja.
Menyikapi hal itu, Sekretaris Dinas (Sekdis) Disperkan Harlis Darwin SP. Msi, membenarkan bahwa dirinya mengakui selama dirinya menjabat sebagai sekretaris Sekretaris Disperkan Lebong, pada tahun 2019 lalu kantor BP3K di Rimbo Pengadang itu tidak pernah tersentuh adanya rehabilitasi.
"Selama 2 tahun ini tidak adanya anggaran rehabilitasi ataupun pemeliharaan, karena anggaran untuk itu sama sekali tidak tersedia karena adanya refocusing akibat pandemi Covid 19," kata dia.
Namun, lanjut Sekdis, pihaknya pun pernah mengajukan permohonan perenovasian terhadap kantor tersebut, namun hingga saat ini belum ada realisasi.
“Tahun ini kami telah mengajukan proposal kepada pimpinan namun belum ada tanggapan. Mungkin proposalnya belum di ACC, tapi mudah-mudahan tahun depan bisa terlaksana perbaikan Kantor BP3K ini,” katanya.
Ditambah lagi, katanya untuk penjaga kantor yang berada di BP3K pun untuk 2 tahun terakhir ini tidak ada, karena tidak tersedianya anggaran untuk membayar gaji penjaga tersebut.
"Anggarannya tidak ada bagaimana kita mau usulkan," ujarnya.
Lebih lanjut, mengenai petugas penyuluh yang berada di kantor, kata Harlis memang jarang di temui karena petugasnya setiap harinya turun ke lapangan.
"Mereka itu kan tugasnya penyuluhan dan memberikan sosialisasi jadi mereka lebih sering turun ke lapangan, kalau di bilang tidak ada pegawainya di sana itu tidak benar," Katanya.