RSUD Curup Layani Operasi Katarak.

Jumat 11-08-2023,05:00 WIB
Reporter : ARI M RIDWAN
Editor : VIVI HY

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Bupati Rejang Lebong, Drs H Syamsul Effendi MM baru saja melaunching pelayanan operasi katarak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rejang Lebong, pada Kamis (10/8) kemarin.

Bupati menyampaikan, pasca dilakukan launching Soft Launching tersebut, diharapkan pelayanan kepada masyarakat khususnya operasi mata katarak menjadi lebih baik.

"Tentu harapan kami setelah dilakukannya launching alat operasi mata katarak ini menjadikan pelayanan kepada masyarakat meningkat," sampainya.

Bupati juga memberikan apresiasi yang tinggi atas prakarsa dan penyelenggaraan kegiatan bakti sosial (Baksos) operasi katarak terhadap 20 pasien yang dilakukan oleh RSUD Rejang Lebong setiap pekannya.

"Apresiasi setinggi-tingginya terhadap fasilitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada para pasien yang mayoritas warga Rejang Lebong di RSUD ini," ujarnya.

Lebih lanjut Bupati menerangkan, pihaknya meminta seluruh masyarakat untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala baik di puskesmas ataupun RSUD.

BACA JUGA:

"Sekali lagi saya tegaskan disini bahwa, operasi katarak ini gratis untuk masyarakat Rejang Lebong yang tadinya terganggu aktivitasnya, nantinya dapat lebih produktif lagi, sehingga dapat lebih meningkat lagi kesejahteraan masyarakat serta dapat memacu laju perekonomian di daerah kita," jelasnya.

Terpisah, Direktur RSUD Rejang Lebong, dr Rheyco Victoria Sp An mengatakan, selain  mengenalkan layanan kesehatan kepada masyarakat juga dalam kegiatan Soft Launching ini akan dilaksanakan operasi bibir sumbing dan operasi katarak untuk masyarakat umum.

"Dengan hadirnya pelayanan terbaru ini, sehingga nanti pelayanan terhadap masyarakat khususnya operasi katarak bisa terpenuhi. Kemudian masyarakat tidak harus lagi sampai dirujuk ke rumah sakit lain, karena di Rejang Lebong sudah ada," terangnya

Ia melanjutkan, pengadaan alat operasi mata ini diadakan dengan cara mencicil. Dana dikumpulkan secara mandiri untuk bisa mengadakan alat seharga hampir Rp 1,2 miliar.

"Jadi anggaran yang kami ambil ini adalah anggaran mandiri jadi semua kegiatan pelayanan-pelayanan yang ada di rumah sakit ini terus kita kumpulkan, 56 persen nya kita gunakan untuk menggunakan operasional untuk rumah sakit. Salah satu hasilnya inilah kita bisa membeli alat Rp 1,2 miliar untuk kegiatan operasi mata. Dalam satu bulannya hanya diperbolehkan 20 pasien," singkatnya. 

BACA JUGA:

Kategori :