Peran Tien Suharto Dalam Pembangunan Bumi Perkemahan Cibubur

NASIONAL, CURUPEKSPRESS.COM -  Ketika  menjadi Ibu Negara, Ibu Tien Soeharto sangat memberikan perhatian dan dukungan kepada Gerakan Pramuka Indonesia. Bahkan pada tahun 1970 hingga 1974, tahun 1974 hingga 1978, tahun 1978 hingga 1983, tahun 1983 hingga 1988 serta tahun 1988 hingga 1993 Tien Soeharto menjabat menjadi Waka Kwarnas Gerakan Pramuka 

Selain itu juga atas inisiatif dan gagasan Tien Soeharto sehingga bumi perkemahan Cibubur yang semulanya  hanya berupa hahamparan kebun karet seluas 210 hektare bisa disulap dan dibangun menjadi Bumi Perkemahan Cibubur. Tempat di mana perhelatan akbar Jambore Nasional digelar.

Adanya Bumi Perkemahan yang di gagas oleh  Ibu Tien Soeharto tersebut tidak sia-sia. Karena lokasi  menjadi tempat berkemah dengan fasilitasnya yang terbesar di Asia Pasifik hingga sekarang.

BACA JUGA:

Siapa Sangka, Adanya TMII Adalah Ide dari Ibu Tien Soeharto  Anggrek Tien Soeharto Tumbuhan Dilindungi, Tak Boleh Diperdagangkan

Ceritanya bermulan pada awal 1970-an, Ibu Tien Soeharto mengusulkan lahan bumi perkemaham dan graha wisata (Buperta) Wiladatika, Cibubur  menjadi bumi perkemahan bagi anggota pramuka.

Kemudian pada tahun 1973 Kwartir Nasional kemudian menyelenggarakan Jambore Nasional (Jamnas) pertama di lokasi yang di usulkan oleh Ibu Tien Soeharto tesebut. 

Setelah barulah dibangun arboretum, taman lalu lintas, kolam renang, lapangan terbang pesawat ringan, serta pusat peragaan Satuan Karya.

Buperta Cibubur akhirnya menjadi tempat berkemah dengan fasilitasnya yang terbesar di Asia Tenggara.

Setelah sukses dengan Jamnas pada 1973 tersebut, sehingga pelaksanaan  Jamnas - jamnas berikutnya banyak yang diadakan di Buperta Cibubur tersebut, Bahkan Jambore Asia Pasifik pada 1981 dan Jambore ASEAN pada 2008 tetaplah menggunakan lokasi yang di usulkan oleh Ibu Tien Soeharto tesebut. 

BACA JUGA:

Dibalik Pemberian Nama Masjid At-Tin Persembahan untuk Ibu Tien Soeharto Fakta Ibu Tien Soeharto Dimakamkan Diatas Bukit di Jawa Tengah

Untuk mengelola fasilitas yang ada maka dibentuklah unit usaha.

Kwartir Nasional terus mengembangkan area yang di usulkan oleh Tien Soeharto tersebut dan bermaksud menjadikannya sebagai proyek percontohan ( Kampus pramuka ) untuk segalw aktivitas di alam terbuka.