Anggrek Tien Soeharto Tumbuhan Dilindungi, Tak Boleh Diperdagangkan

 Anggrek Tien Soeharto Tumbuhan Dilindungi, Tak Boleh Diperdagangkan

Pencinta Anggrek yang tampi di Festival anggrek kampus AKREL Curup-ike/ce-

CURUP, CURUPEKSPRESS.COM - Kembali mengulas anggrek Siti Hartinah atau Ibu Tien Soeharto dengan nama latin Cymbidium hartinahianum. Diketahui anggrek tersebut sempat tumbuh di kebun bunga Tien Soeharto Desa Mangkuraja, Lebong Selatan, Kabupaten Lebong.

Ternyata anggrek tersebut sdalah jenis tumbuhan yang dilindungi, sehingga tidak dapat diperjual belikan. Atau masuk dalam Avendiks yakni spesies tumbuhan liar yang terancam punah. 

Kendati demikian saat ini di Provinsi Bengkulu, khususnya Kabupaten Kepahiang, tepat disalah satu depot bunga Adismun Orchid. Masih memiliki koleksi bunga anggrek Hartinah atau Tien Soeharto (Cymbidium hartinahianum).

Dimana koleksi miliknya ini tidak dibuka untuk umum, dan hanya konsumsi depot bunga miliknya, dan hanya untuk sesama pencinta anggrek saja. 

“Jika ingin melihat dan memfoto secara langsung koleksi kita, anggrek Hartinah atau Tien Soeharto (Cymbidium hartinahianum) bisa langsung ke depot, dan untuk ciri khasnya itu dengan kelopak coklat dan lidah berwarna hijau,” sampai pemilik depot Husni Mulyanto dalam fesitval bunga anggrek yang digelar kampus AKREL Curup, pada Kamis (05/10) kemarin di Curup. 

BACA JUGA:

Dari itu dirinya dan pencinta anggrek yang lain, tidak memperjual belikan anggrek yang satu ini.

Hanya saja biasanya jika benar - benar menginginkan, hanya barter dengan tumbuhan langka lainnya. Dan dengan perjanjian bunga tersebut terawat dan berkembang dengan baik. 

Kendati demikian untuk anggrek Hartinah atau Tien Soeharto (Cymbidium hartinahianum)  yang dirinya miliki pernah ditawar oleh colega hingga puluhan juta. Namun sayangnya jika diperjual balikan, akan bermasalah dengan hukum.

Serta kembali lagi jika dirinya juga termasuk sebagai pencinta anggrek. Sehingga tidak ternilai dengan uang. 

Serta anggrek Hartinah atau Tien Soeharto (Cymbidium hartinahianum) sendiri jenis anggrek yang tumbuh secara langsung dari tanah, dan untuk perawatan dan budidayanya tidak begitu sulit. Namun saat ini tidak banyak yang mengembangkannya dan tercampuna, karena tidak memiliki bibit unggulnya. 

Husni juga menuturkan jika dirinya ingat betul. Pada saat itu tahun 1982 mengunjungi kebun bunga Tien Soeharto berada di desa Mangkurajo, dan melihat betul keindahan dari kebun bunga tersebut. Serta beberapa waktu lalu dirinya dan rekan pencinta anggrek lain sempat mendatangi bekas kebun bunga Tien Soeharto tersebut, untuk mencari endemik anggrek Hartinah atau Tien Soeharto (Cymbidium hartinahianum) tersebut.

Namun sayangnya jenis ini tidak terlihat lagi dan hanya ada beberapa anggrek biasa endemik lokal. 

Namun kemungkinan jika ada yang menginginkan bisa mencari anggrek Hartinah atau Tien Soeharto (Cymbidium hartinahianum) di Sumatera Utara (Medan), pasalnya anggrek ini endemik lokal mereka. 

BACA JUGA:

Sementara Direktur AKREL Curup Ir Joko Sutopo Sugeng Hartono, M.T.A, turut bangga fastival anggrek yang digelar kampus AKREL. Dimana bisa menemukan anggrek langkah dan dilindungi anggrek Hartinah atau Tien Soeharto (Cymbidium hartinahianum).

Kedepan dirinya dan rekan AKREL lainnya akan ikut menggali keberadaan anggrek Hartinah atau Tien Soeharto (Cymbidium hartinahianum) yang ada di Provinsi Bengkulu.

Sumber: