SDN 77 Rejang Lebong Sekolah Penggerak Bahasa Rejang

SDN 77 Rejang Lebong  Sekolah Penggerak Bahasa Rejang

cw/ce Materi ajar bahasa Rejang KaGaNga--

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Sekolah Dasar Negeri (SDN) 77 Rejang Lebong merupakan sekolah yang menggerakan Bahasa Rejang (KaGaNga) didalam kurikulum pendidikan di sekolahnya.

Hal tersebut dilakukan pihak sekolah untuk bisa melestarikan dan bahasa tersebut kepada generasi sekolah dasar ataupun generasi muda.

Sehingga bahasa serta budaya tersebut tidak hilang dan akan terus berkembang di zaman sekarang.

Ini disampaikan kepala SDN 77 RL, Yanti Supriyanti MTPd Kepada wartawan Kamis (25/8) kemarin. 

BACA JUGA:DD 2 Desa Kembali ke Negara

BACA JUGA:KPU RL Vermin Keanggotaan 22 Parpol

"Kami telah menerapkan pembelajar huruf KaGaNga yang kami masukan kedalam mata pelajaran muatan lokal disekolah kami. Dan pelajaran tersebut sudah kami terapkan sejak tahun 2019 kemarin," ujar Kepsek. 

Dikatakannya untuk bisa mengajarkan huruf KaGaNga tersebut dengan baik di sekolahnya pihaknya telah membuat buku KaGaNga RL yang berdasarkan referensi kamus bahasa RL.

Dan juga pihaknya berkonsultasi dengan pihak badan musyawarah adat (BMA) RL sehingga buku tersebut sesuai dengan kearifan lokal. 

"Didalam belajar KaGaNga kami mengajarkan siswa tersebut memahami huruf, membaca, bahkan sampai menulis kalimat, sejauh ini siswa kelas besar disekolah kami rata - rata sudah mengerti huruf KaGaNga dan juga sedang berlahan untuk bisa membaca dan menulis kalimat dengan menggunakan huruf KaGaNga," jelas Kepsek. 

BACA JUGA:Kondisi Bukit Kaba jadi Perhatian

BACA JUGA:SMKN 1 RL Tuan Rumah Pameran Museum Keliling Tahun 2022

Sementara itu kepsek mengatakan bahwasanya dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pertemuan dengan pihak kepala sekolah diseluruh RL untuk membahas masalah penerapan muatan lokal KaGaNga tersebut, sehingga pelajaran KaGaNga tersebut bisa di terapkan di seluruh sekolah SD di kabupaten RL. 

"Harapan kami semoga salah satu warisan budaya Rejang tersebut bisa terus dilestarikan sehingga tidak terhapus oleh perkembangan zaman," pungkas Kepsek.

Sumber: