Warga Harapkan Jalan Sindang Dataran Jangan Politisasi
Aziz/CE Kerusakan Jalan di Kecamatan Sindang Dataran sering dijadikan janji politik--
REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Kondisi jalan rusak yang menjadi penghubung antara dua desa di Kecamatan Sindang Dataran kabupaten Rejang Lebong diklaim warga seringkali menjadi sebuah alat kampanye politik.
Dimana baik bagi Calon DPRD, Calon Bupati, hingga Calon Gubernur Bengkulu untuk mendapatkan simpatisan dan suara masyarakat di sana.
Akan tetapi setelah terpilih dalam pesta Demokrasi tersebut, janji janji politik tersebut hanya sebatas janji dan sampai saat ini belum ditepati.
Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Dedi Candra (31) tahun yang merupakan salah satu tokoh pemuda Desa IV Suku Menanti kepada wartawan CE pada Sabtu 21 Januari kemarin.
BACA JUGA:Kuota Pantarlih 860 Orang, Ini Infonya...
BACA JUGA:10 Februari Musrenbangcam Harus Tuntas
"Kondisi kerusakan jalan di desa ini (yang menghubungkan Desa IV Suku Menanti dan juga Desa Air Rusa, red) seringkali menjadi alat sebagai janji - janji kampanye oleh beberapa orang yang ingin mencalonkan diri menjadi DPRD, Bupati hingga Gubernur Bengkulu, akan tetapi sampai saat ini belum adanya realisasi dari janji - janji kampanye tersebut," ujar Dedi.
Dikatakan Dedi bahwasanya memang sudah sewajarnya masyarakat mengeluhkan kondisi jalan milik kabupaten Rejang Lebong tersebut.
Karena kondisi kerusakannya sudah sangat parah, apalagi jalan tersebut merupakan salah satu penghubung antar desa dan juga merupakan salah satu akses yang biasa dilewati masyarakat untuk membawakan hasil dari perkebunan dan pertaniannya, dan Kondisi seperti itu sudah sangat lama dirasakan masyarakat di sana.
"Nanti sebentar lagi akan tiba tahun politik pada 2024 mendatang, kita akan dengar pastilah semua calon yang berkampanye menyampaikan akan membagun jalan tersebut jika bisa terpilih, akan tetapi selama ini hanya tinggal janji," jelasnya.
BACA JUGA:Angka Stunting Turun 5,6 Persen
BACA JUGA:Polsek Curup Gelar Jumat Curhat
Dikatakannya bahwasanya kondisi tersebut sudah seringkali disampaikan, bahkan juga sempat di viralkan oleh warga sekitar melalui media sosial dan bahkan juga telah beberapa kali diajukan untuk diperbaiki.
Namun sejauh ini belum adanya tindak lanjut dari pemerintah kabupaten Rejang Lebong sebagai pemilik jalan.
Sumber: