Tomat Banjir, Toke Merugi

Tomat Banjir, Toke Merugi

Aziz/CE Tomat Milik Dam Hori tidak laku dijual dipasaran. --

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Harga komoditi tomat saat tidak laku di pasaran. Kondisi ini dikarenakan saat ini  banyak petani di wilayah Kabupaten Rejang Lebong yang sedang memanen kan hasil tanaman tomat miliknya.

Sedangkan permintaan pasar untuk komoditi tomat tersebut saat ini sangatlah sedikit bahkan tidak ada.

Seperti yang disampaikan Dam Hori (40) yang merupakan agen pengepul hasil pertanian yang berada di desa Simpang Kota Beringin kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang.

Dirinya berencana akan membuang tomat hasil belinya kepada para petani karena tomat tersebut, saat ini tidak laku untuk di jual di pasaran.

BACA JUGA:Ijuk Air Meles Atas Tembus Pasar Nasional

BACA JUGA:Februari Ini Proyek Harus Lelang

"Terakhir saya membeli tomat tersebut kepada para petani dengan harga Rp 1000/ Kg nya, akan tetapi saat ini tomat yang sudah saya beli tersebut tidak laku untuk dijual kembali, maka akan saya buang," ujarnya.

Dijelaskan Dam Hori bahwasanya tomat yang dibelinya tersebut kurang lebih sebanyak 15 kotak tomat dengan berat sebanyak 58 Kg  dari setiap kotaknya.

Atas rendahnya harga beli tomat tersebut membuat dirinya mengalami kerugian ditaksir sebanyak Rp 2 juta. 

"Untuk kebanjiran tomat tersebut sudah kita alami beberapa hari terakhir, bahkan saat ini sudah tidak ada permintaannya," jelasnya.

BACA JUGA:Hari Ini Hasil Reses Diparipurnakan

BACA JUGA:PPPK Guru dan Nakes Mulai Bekerja, Infonya April Ini

Disisi lain Dam Hori Kebanjiran tomat tersebut dikarenakan saat ini pihak petani di wilayahnya tersebut rata - rata menanam tomat.

"Memang beberapa waktu lalu tomat sudah mencapai harga tertinggi bahkan sudah mencapai harga Rp 8000 /kg nya karena naiknya harga tomat tersebut membuat masyarakat berbondong - bondong semuanya menanam tomat hingga banjir," jelas Dam Hori.

Sumber: