Petani Kopi di Daerah Ini Terkendala Cuaca Ekstrim

Petani Kopi di Daerah Ini Terkendala Cuaca Ekstrim

Dok/CE Masa panen kopi di Sindang Dataran tahun kemarin. --

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Faktor tingginya curah hujan yang terjadi saat ini di wilayah Kabupaten Rejang Lebong, dikeluhkan para petani kopi.

Pasalnya cuaca ekstrem yang terjadi seperti sekarang ini sangat berdampak terhadap hasil panen kopi pada tahun 2023 ini. 

Seperti yang disampaikan Joni (40) warga desa IV Suku Menanti Kecamatan Sindang Dataran yang mengeluhkan buah kopi yang sebentar lagi akan memasuki masa panen yang jumlahnya lebih sedikit dari pada tahun - tahun sebelumnya.

"Untuk musim kopi tahun ini buah yang akan di panen kan sangat berkurang, bahkan jumlahnya hampir setengah dari tahun kemarin, selain jumlahnya yang berkurang, kualitas buah kopi tersebut juga sangat menurun karena waktu masaknya tidak bersamaan," ujar Joni. 

BACA JUGA: Musim Hujan, Harga Kopi Naik Segini

BACA JUGA: Polres Rejang Lebong Olahraga Bersama Forkopimda

Dijelaskan Joni, bahwa hasil panen kopi pada tahun ini sangat dipengaruhi keadaan cuaca pada saat akhir tahun 2022 lalu sampai sekarang yang lebih sering terjadi hujannya.

"Beberapa waktu lalu sering terjadinya hujan disaat masa mekarnya bunga kopi sehingga bunga kopi tersebut banyak yang tidak lengket untuk menjadi buah dan juga jika jadi buah kualitasnya tidak sebagus disaat cuaca panas karena sering terjadi banyak yang buahnya hanya sebelah bijinya," ujar Joni.

BACA JUGA:Larangan Jual Beli Kopi Basah, Ini Solusinya

BACA JUGA:Soal Perda Larangan Jual Beli Kopi Basah, Ini Kata Kabag Hukum

Sementara itu Juni juga mengharapkan adanya kenaikan harga kopi daripada tahun - tahun sebelumnya.

"Tentunya ini menjadi resiko yang sangat ditakuti, kami harapan kedepan harga kopi ini bisa terus meningkat hingga memasuki musim panen nanti," pungkasnya. 

Sumber: