GOR Terbengkalai jadi Sorotan, KONI Surati Bupati

GOR Terbengkalai jadi Sorotan, KONI Surati Bupati

NICKO/CE Kondisi bangunan GOR Kepahiang.--

KEPAHIANG, CURUPEKSPRESS.COM - Kondisi Gedung Olahraga (GOR) Kabupaten Kepahiang yang terbengkalai sejak beberapa tahun kebelakang kembali menjadi sorotan.

Baru-baru ini Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kepahiang menyurati langsung Bupati Kepahiang Dr Ir Hidayatullah Sjahid MM IPU, lantaran kekecewaannya terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang yang tak kunjung melakukan perehaban sedikitpun terhadap GOR yang ada di Kepahiang itu.

Disampaikan Ketua KONI Kepahiang Andreeano Trovillian, jika pihaknya sudah berulangkali mengusulkan perehaban GOR itu.

Hanya saja memang selama 5 tahun kebelakang, Pemkab Kepahiang tak kunjung bergerak untuk memperbaiki GOR.

BACA JUGA:Persembahan PMW, Gunting Kupon, Dapatkan Duit Bukoan!

BACA JUGA:Berawal dari Facebook Berujung Maut, Korban di Mutilasi 65 Bagian, Ini Kronologinya

Sehingga pihaknya berinisiatif menyurati bupati secara langsung, agar ada titik terang terhadap hal tersebut.

“Selama 5 tahun kebelakang, rencana perbaikan GOR dilimpahkan ke Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora). Hanya saja faktanya sampai saat ini memang belum ada pergerakan untuk perbaikan GOR. Sehingga bisa dikatakan GOR kita ini nyaris terbengkalai. Untuk itulah kami ingin duduk bersama langsung dengan bupati,” ujar Andreeano.

Sehubungan dengan surat yang dilayangkan kepada bupati, Andreeano mengatakan, jika surat untuk bupati sudah dilayangkan pihaknya sejak beberapa waktu lalu.

Hanya saja memang saat pertemuan di hari H, bupati yang ingin ditemui sedang Dinas Luar (DL). Sehingga pihaknya belum bisa bertemu dengan bupati untuk pembahasan perbaikan GOR.

BACA JUGA:Dandim Pastikan TNI Netral Dalam Pemilu 2024

BACA JUGA:Dewan Minta THLT Dilindungi BPJS Kesehatan

“Saya bersama anggota KONI yang lain sudah datang ke kantor bupati untuk melakukan pertemuan. Hanya saja saat tiba di lokasi, bupati sedang DL dan kami diarahkan ke sekda, serta akhirnya diarahkan lagi ke Disparpora. Hanya saja menyikapi hal itu kami menolaknya. Karena kami ingin bertemu langsung dengan bupati,” terangnya.

Dijelaskan Andreeano kepada CE, jika maksud dari tujuannya ingin bertemu bupati.

Sumber: