Amalan Khusus di Bulan Muharram, Bisa Melipatgandakan Amal Shaleh
Tausiyah Ustad Adi Hidayat--
NASIONAL, CURUPEKSPRESS.COM - Saat ini umat Islam masih berada di dalam bulan Muharram. Dimana bulan Muharram adalah salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam.
Ulama kharismatik Ustadz Adi Hidayat atau UAH mengatakan, penamaan Muharram bukan sekadar menunjuk pada waktu bulan pertama di tahun Hijriyah.
Lebih dari itu, Muharram memberikan kesan pembelajaran kepada umat Islam agar mampu mentransformasikan diri menjadi lebih baik.
Kemudian pendakwah yang akrab disapa UAH menerangkan bulan-bulan haram termaktub dalam Alquran.
Surat At-Taubah ayat 36 yang Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.
BACA JUGA:
- SDN 2 Rejang Lebong Gelar Kegiatan Tausiyah
- Kenapa Rezeki Terasa Seret? Simak Ceramah Habib Jafar Al-Hadar
Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangi lah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
"Empat bulan haram adalah Zulkaidah, Zulhijah, Muharram, dan Rajab. Pada bulan-bulan itu disunnahkan kita memperbanyak amal shaleh. Kalau Anda kerjakan amal shaleh, maka status pahalanya naik di bulan-bulan itu," terang UAH.
Pada bulan Muharram umat Islam dianjurkan untuk mengerjakan banyak amal saleh.
Sebab, pahala dari amalan tersebut akan dilipatgandakan.
UAH menyebut beberapa amalan yang dapat diperbanyak di bulan Muharram, di antaranya meningkatkan sholat, meningkatkan infaq, meningkatkan doa, dan meningkatkan interaksi dengan Al-Qur’an.
Amalan-amalan tersebut bisa dikumpulkan dalam satu amalan khusus di bulan Muharram, yakni dengan puasa.
"Sangat dianjurkan puasa di bulan-bulan haram dan disukai oleh Nabi. Karena itu, boleh silakan perbanyak puasa di bulan Muharram ini. Perbanyak artinya boleh setiap hari, sehari, dua hari, tiga hari, empat hari, atau semampu yang kita kerjakan," tambah UAH.
BACA JUGA:
- MTs Muhammadiyah Curup, Siswa jadi Penceramah Tarawih
- Gelar Pengajian dan Ceramah Rutin Pemkab Percepat
Sumber: