Pasca Pelaku Penganiayaan Guru Tertangkap PGRI RL Siapkan Pengacara
Ketua PGRI RL M Amrin MPd--
PENDIDIKAN, CURUPEKSPRESS.COM - Menyerahnya AR (45) Warga Simpang Beliti Kecamatan Binduriang yang merupakan pelaku penganiayaan terhadap Drs Zaharman (58) guru Olahraga SMAN 7 Rejang Lebong ke Polres Rejang Lebong pada Sabtu (5/8) malam.
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Rejang Lebong menyerahkan semuanya kepada pihak Kepolisian untuk bisa mengusut tuntas permasalahan tersebut.
Ketua PGRI Rejang Lebong M Amrin MPd mengatakan bahwa pihaknya siap mendampingi korban untuk bisa menyelesaikan permasalahan tersebut, bahkan saat ini PGRI sudah mempersiapkan pengacara melalui Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) untuk mendampingi korban.
"Untuk permasalahan tersebut kami PGRI Kabupaten maupun provinsi Bengkulu siap mendampingi korban, bahkan sekarang melalui LKBH PGRI kami sudah menyiapkan pengacara untuk membantu korban," ujar Amrin.
Dikatakan Amrin bahwa pihaknya mengharapkan kejadian tersebut tidak menjadikan guru dan tenaga kependidikan yang bertugas di wilayah tersebut trauma dan selalu bisa melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.
BACA JUGA:
- Direktur Guru Mendiksus Jenguk Guru Korban Penganiayaan ke Ar Bunda
- Soal Penganiayaan Guru Wabup Tegaskan Jangan Ada Pembiaran, Segera Diproses
Dan PGRI akan selalu ada bersama guru dan tenaga kependidikan.
"Atas kejadian tersebut tentunya kita sebagai guru dan tenaga kependidikan tidaklah cemas dan was was dalam bekerja, atas permasalah tersebut tentulah menjadikan pelajaran dan untuk bisa maksimal dalam mengajar dan melaksanakan pembelajaran untuk membentuk karakter generasi penerus untuk bisa lebih baik, kalau bukan kita guru siapa lagi, kalau bukan sekarang, kapan lagi," jelas Amrin.
Lebih jauh M Amrin MPd mengatakan bahwa dalam waktu dekat, pihaknya akan kembali melaksanakan aksi solidaritas dengan mengunjungi korban.
"Insyaallah pada Rabu (9/8) nanti, PGRI se Provinsi Bengkulu akan kembali melaksanakan aksi solidaritas yang merupakan bentuk empati kami atas kejadian yang dialami korban," terang Amrin.
BACA JUGA:
- DEMA IAIN Curup Prihatin Soal Kasus Penganiayaan Guru
- Kasus Penganiayaan Guru Berujung Saling Lapor, Sekolah Diliburkan
Sumber: