Mengenal Budaya Umbung Kutei di Kabupaten Kepahiang Bengkulu, Berikut Tahapan-tahapan Acaranya

 Mengenal Budaya Umbung Kutei di Kabupaten Kepahiang Bengkulu, Berikut Tahapan-tahapan Acaranya

pelaksanaan umbung kutei di kepahiang-NICKO/CE-

KEPAHIANG, CURUPEKSPRESS.COM - Umbung Kutei merupakan salah satu budaya dari Suku Rejang yang berada di Kabupaten Kepahiang. Dimana acara umbung kutei ini dilaksanakan selama 3 hari secara berturut-turut.

Dalam budaya Umbung Kutei ini, tentu menjelaskan soal peristiwa budaya, dimana setiap orang di Kepahiang ini memiliki latar belakang yang berbeda. Khususnya Suku Rejang yang bermarga Merigi dan Bermani Ilir, kedua marga ini berkumpul dengan memiliki semangat gotong royong. 

BACA JUGA: Geger Pengakuan Jemaah Haji Asal Kepahiang Tidak Bisa Melihat Ka'bah, Bahkan Banyak Fenomena Aneh yang Dialam

Ketua Umbung pada pelaksanaan Umbung Kutei Emong soewandi menjelaskan, pada kegiatan Umbung Kutei ini, orang-orang yang berkumpul tidak hanya hadir secara fisik, melainkan membawa semangat saling bantu dan kerjasama. Dimana tradisi tersebut menciptakan suasana yang penuh kegembiraan dan kebahagiaan.

 

"Semua perbedaan dan perselisihan ditinggalkan untuk mewujudkan sebuah hajatan besar atau pesta yang menjadi simbol persatuan dan solidaritas," ungkapnya.

 

Emong juga menjelaskan, dalam kegiatan Umbung Kutei ini ada 13 tahapan pelaksanaan yang harus dilakukan. 

Mulai dari Rajo Teko yang diartikan, seorang Raja tiba ditempat pelaksanaan umbung yang disambut oleh Ketua Umbung atau Ketua Umbung dan tetua atau tetuei lainnya. 

Yang mana raja akan dipayungi dengan payung berwarna kuning menuju singgasana yang sudah disiapkan. Lalu melaksanakan Becanang yang diartikan Bedug, getuk atau canang akan dipukul saat rajo tiba. Setelah itu canang ditalu, Tuei/ Tukang Canang akan bkenok atau bebieu arau memanggil orang-orang untuk menyampaikan pengumuman, agar segera berkumpul, karena Raja telah tiba dan umbung kutei akan dimulai. 

 

"Usai memberikan pengumuman ataupun pemberitahuan kepada masyarakat yang berkumpul di kegiatan umbung kutei. Raja juga akan disambut dengan Tari Mencok yang merupakan tari selamat datang dalam bentuk gerakan-gerakan silat Rejang sebagai yang dilakukan di hadapan Raja dan tetuei serta tamu agung," jelasnya.

BACA JUGA: Turut Prihatin untuk Palestina, Masyarakat Kepahiang Diajak Gelar Doa Bersama!

Sementara dijelaskannya, tari mencok melambangkan masyarakat kutei yang siap untuk melaksanakan Umbung dan sebagai jaminan keamanan bagi Raja selama mengikuti kegiatan umbung. Setelah menari, beberapa jawara silat Rejang ini akan mengawal Raja menuju singgasananya. 

Sumber: