Akui Banyak Siswa Pindah KK, Cabdin Janji Buka Data Siswa SMAN 1 RL
--
REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Pasca rencana Ketua DPRD Rejang Lebong Mahdi Husen SH yang akan menyurati pihak Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu, soal dugaan permainan zonasi yang terjadi di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 RL.
BACA JUGA : Warga Dwi Tunggal Cium Dugaan "Permainan Zonasi"
Pihak Cabang Dinas (Cabdin) Wilayah II Curup mengaku saat ini sedang berupaya mengumpulkan data-data siswa baru yang bergabung ke SMAN 1 RL.
BACA JUGA : Dugaan "Permainan Zonasi" Disayangkan Dewan Pendidikan
Baik itu siswa yang melalui jalur prestasi, afirmasi, pindah orang tua, dan juga jalur zonasi.
"Saat ini saya bersama tim MKKS SMA di Rejang Lebong, akan mengadakan pertemuan dengan Dikbud Provinsi terlebih dahulu untuk membahas permasalahan ini. Untuk itu kami belum dapat memastikan kapan akan melakukan penyidakan. Yang jelas akan kami lakukan secepagnya ,setelah pertemuan dengan Dikbud Provinsi selesai," sampai Kepala Cabdin RL Inne Kristanti SP MSi kepada CE.
BACA JUGA : Dugaan "Permainan Sistem Zonasi" Disambangi Dewan Pendidikan, Kacabdin ke Bengkulu
Dikatakan Inne, jika memang untuk membuktikan kebenaran dugaan permainan zonasi tersebut, pihaknya siap membuka data siswa baru yang diterima SMAN 1 RL melalui jalur zonasi kemarin.
Namun hal itu dapat dilakukan ketika pihaknya selesai melakukan koordinasi dengan Dikbud Provinsi.
BACA JUGA : Permainan Zonasi dan "Jual Beli Bangku", Laporkan ke Pihak Berwajib!
"Saya tidak tau betul akar permasalahannya, yang jelas memang sistem penerimaan jalur zonasi ini dijalankan sesuai aturan yang ditetapkan. Dan memang melalui aplikasi yang ada, semua siswa yang diterima pada jalur zonasi berdasarkan jarak radius tempat tinggal siswa dari sekolah," ucapnya.
BACA JUGA : Dugaan Permainan Zonasi Sekolah, Kepsek Siap Diperiksa!
Selain itu masih dikatakan Inne, agar dapat diterima di SMAN 1 RL, banyak warga yang melakukan pindah KK.
Sehingga hal tersebut bukanlah kewenangan Cabdin untuk melarang warga pindah KK, demi memasukan anaknya ke sekolah yang diinginkan.
BACA JUGA : Dugaan Permainan Zonasi, Pengawas Turun Cek SMAN 1 RL
"Memang fenomena seperti itu sudah lama terjadi, akan tapi saat ini kami sedang mengupayakan, agar siswa yg diterima melalui jalur zonasi, benar-benar siswa yang berada pada zonasi sekolah terebut, dengan menunjukkan bukti KK orang tua kandungnya, bukan KK numpang," sampainya.
BACA JUGA : Dugaan Adanya "Permainan Zonasi", DPRD Segera Datangi SMAN 1 RL
Lebih jauh Inne juga mengatakan, untuk menambah kuota siswa pada sistem zonasi, pihaknya sedang mengusulkan penambahan rombel pada masing-masing SMA hang diunggulkan dan banyak peminatnya.
"Saat ini sudah ada 2 sekolah yang mengusulkan dengan kami untuk menambah rombel, yakni SMAN 1 RL dan juga SMAN 4 RL. Dan usulan tersebut masih akan kami usulkan kepada Dikbud Provinsi. Diizinkan atau tidaknya kami hanya menunggu hasil. Yang jelas jika usulan kami ini diizinkan, kami ingin tambahan rombel ini akan diisi oleh siswa yang benar-benar merupakan warga sekitaran sekolah tersebut. Seperti warga Dwi Tunggal yang ingin masuk ke SMAN 1 RL," sampainya.
BACA JUGA : Dugaan "Permainan Zonasi" di SMAN 1 RL, Ketua DPRD Berencana Bentuk Timsus
Terpisah dikatakan anggota DPRD Provinsi dari fraksi PKS Herizal SSos jika sudah seharusnya aturan PPDB jalur zonasi ini diikuti.
Ini karena pemerintah membuat kebijakan yang bertujuan untuk pemerataan siswa.
Dan jika terjadi sesuatu seperti dugaan permainan zonasi ini, sudah seharusnya pihak yang berwenang seperti Cabdin dan Dikbud Provinsi turun untuk memastikan kebenarannya.
"Harusnya yang namanya aturan itu harus diikuti. Dan jika sudah terlanjur tidak diikuti pasti akan menimbulkan masalah. Selain itu harusnya yang berwenang juga bisa cepat tanggap dalam hal ini," singkatnya.
Sumber: