Pegawai kontrak sering kali tidak mendapatkan fasilitas kesejahteraan yang sama seperti pegawai tetap, seperti tunjangan kesehatan, asuransi, atau dana pensiun.
Ketidakmampuan untuk mengakses fasilitas ini dapat menjadi tantangan besar, terutama jika terjadi keadaan darurat yang membutuhkan biaya besar.
3. Keterbatasan Pengembangan Karir
Karena sifat pekerjaan yang sementara, pegawai kontrak sering kali tidak mendapatkan kesempatan yang sama untuk pelatihan atau pengembangan karir seperti rekan kerja tetap mereka.
Ini dapat membatasi peluang mereka untuk promosi atau untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk karir jangka panjang.
BACA JUGA:Strategi Mengatasi Tumpukan Pekerjaan Setelah Libur Lebaran
BACA JUGA:Mengungkap Sisi Positif Menjadi Sosok Seorang Pekerja Keras
4. Penerimaan Sosial di Tempat Kerja
Di beberapa perusahaan, pegawai kontrak mungkin merasa diabaikan atau kurang dihargai dibandingkan dengan pegawai tetap.
Mereka mungkin tidak dilibatkan dalam keputusan penting atau kegiatan kantor, yang dapat menciptakan rasa keterasingan dan kurangnya kepuasan kerja.
5. Ketidakstabilan Finansial
Ketidakpastian kontrak dan kurangnya jaminan kerja jangka panjang dapat menyebabkan ketidakstabilan finansial.
Pegawai kontrak mungkin menghadapi kesulitan dalam merencanakan keuangan mereka, termasuk menabung untuk masa depan atau memenuhi kebutuhan sehari-hari.