Cara Mengenali Victim Mentality dari Sisi Kognitif

Senin 06-01-2025,15:00 WIB
Reporter : Mudrik
Editor : Desi AP

Misalnya, mereka sering mengatakan hal-hal seperti "Aku selalu gagal," "Tidak ada yang peduli padaku," atau "Ini memang takdirku."

Bahasa ini mengarah pada pemikiran yang tidak memberi ruang untuk perubahan atau perbaikan, menguatkan perasaan mereka sebagai korban.

 

3. Menyalahkan Orang Lain atau Lingkungan

Salah satu ciri utama mentalitas korban adalah kecenderungan untuk menyalahkan orang lain, lingkungan, atau keadaan atas kegagalan atau masalah yang mereka hadapi.

Secara kognitif, ini menciptakan pola pikir yang menghindari tanggung jawab dan tidak membiarkan individu tersebut melihat potensi peran mereka dalam situasi tersebut.

 

4. Polarisasi Pikiran (Black-and-White Thinking)

Salah satu pola kognitif yang umum di kalangan individu dengan mentalitas korban adalah polarisasi pikiran, di mana mereka melihat situasi hanya dalam dua kutub ekstrem: baik atau buruk, benar atau salah, tanpa adanya nuansa atau ruang untuk pertengahan.

Ini membuat mereka cenderung melihat dunia dengan cara yang sangat negatif, memperburuk perasaan mereka sebagai korban yang tak berdaya.

BACA JUGA:Cara Menjaga Kesehatan Mental di Era Digital untuk Para Milenial

BACA JUGA:5 Manfaat Yoga untuk Kesehatan Mental yang Wajib Kamu Ketahui!

 

5. Overgeneralization (Generalisisasi Berlebihan)

Orang yang memiliki victim mentality sering kali menggeneralisasi pengalaman negatif mereka ke dalam hidup mereka secara keseluruhan.

Ini adalah bentuk dari overgeneralization, yaitu kesalahan berpikir yang memungkinkan satu kejadian buruk untuk menyebar ke seluruh aspek kehidupan mereka.

Kategori :