Kredit Perbankan Bisa Tumbuh Diatas 5 Persen
BENGKULU, CE - Sejalan dengan penempatan dana pemerintah di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) sebesar Rp 30 triliun, Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Bengkulu meyakini penyaluran kredit perbankan pada tahun ini bisa tumbuh diatas 5 persen. Kepala OJK Provinsi Bengkulu, Yusri mengatakan, pasca-Covid, pertumbuhan kredit harus di level yang moderat.
Dalam kondisi normal seharusnya kredit bisa tumbuh 8-10 persen, namun dalam kondisi seperti ini bisa tumbuh diatas 5 persen itu sudah cukup bagus. Meski begitu, dengan adanya penempatan dana pemerintah dan insentif yang lebih agresif, maka ia meyakini target tersebut akan tercapai.
"Kita yakin pertumbuhan kredit perbankan di Bengkulu akan cukup bagus," kata Yusri.
Untuk itu, Ia meminta kepada perbankan di daerah memanfaatkan dana yang telah disalurkan pemerintah dengan baik. Sehingga penyaluran kredit di daerah juga akan berjalan baik.
"Kita harapkan dana yang sudah ditempatkan oleh pemerintah di Himbara bisa didigunakan dengan baik dan disalurkan untuk kredit produktif di Bengkulu," katanya.
Sementara itu, Pakar Ekonomi Universitas Bengkulu, Prof Dr Kamaludin menilai, sudah sewajarnya pemerintah menempatkan perbankan sebagai motor penggerak perubahan. Apalagi, tidak ada satu negarapun yang mempunyai cerita sukses terkait dana penempatan untuk menangani Covid-19.
"Saya usulkan ke pemerintah terbitkan dana penempatan Rp 1.000 triliun ditaruh ke perbankan terus diprogramkan 5 tahun harus diambil pelan-pelan dan dijadikan subdebt sehingga bisa memperbaiki kualitas CAR (rasio permodalan) perbankan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Utama BRI Bengkulu, Ronaldo Nasution mengaku, persoalan yang dihadapi perbankan saat ini lebih kepada daya beli yang masih rendah. Ia pun mengkritik pembuat kebijakan stimulus untuk pelaku usaha tetapi implementasinya molor. Sedangkan, krisis akibat pandemi Covid-19 ini berdampak langsung pada aktivitas ekonomi.
"Untuk menumbuhkan ekonomi bukan hanya likuiditas, tapi bagaimana bisa diserap secara produktif, sehingga demand harus didorong. Kegiatan ekonominya harus terus dipulihkan kembali baru buka likuiditas dari berbagai stimulus tadi. Stimulus kalau tidak diikuti kegiatan ekonomi tidak akan jalan. Mari kita tetap aktivitas ekonomi dengan protokol disiplin sehingga ekonomi akan bergerak kembali dan pulih," singkatnya. (CE2)
Sumber:
- Share: /*props */?> /*google ads */?> /*geniee */?> /*amp advernative */?>
- 1 Inilah Alasan Mengapa Generasi Sandwich Butuh Ruang Tersendiri
- 2 Belum Cair, Keterlambatan Pembayaran Gaji ASN Dipertanyakan
- 3 Ini Dia Alasan Mengapa Libido Anda Bisa Meningkat Usai Berolahraga
- 4 Soal UN 2026, Komisi X DPR Minta UN jadi Motivasi Siswa
- 5 3 Warga Rejang Lebong MD Akibat DBD, Sepanjang 2024
- 1 Inilah Alasan Mengapa Generasi Sandwich Butuh Ruang Tersendiri
- 2 Belum Cair, Keterlambatan Pembayaran Gaji ASN Dipertanyakan
- 3 Ini Dia Alasan Mengapa Libido Anda Bisa Meningkat Usai Berolahraga
- 4 Soal UN 2026, Komisi X DPR Minta UN jadi Motivasi Siswa
- 5 3 Warga Rejang Lebong MD Akibat DBD, Sepanjang 2024