Nasib Supir Angkot Selama Pandemi

Nasib Supir Angkot Selama Pandemi

CE ONLINE - Dengan lumpuhnya seluruh sektor perekonomian, bukan berarti profesi sopir angkot tidak terdampak. Selama pandemi covid-19, nasib para sopir angkot juga mengalami fase paceklik. Hal ini diungkapkan oleh salah satu sopir angkot Tobing (53) yang Mangkal di Pasar Atas Kabupaten Rejang Lebong.

"Saya sudah menjadi supir angkot sejak 30 tahun yang lalu. Untuk sekarang memang agak sulit dari sebelum adanya pandemi, kami selama satu hari hanya bisa dapat uang Rp 100 ribuan dan kadang tidak tentu, itu juga masih hitungan kotor. Dulu sebelum adanya pandemi penghasilan perhari bisa lebih dari Rp 200 ribuan karena memang saya hanya membawa penumpang ke arah Simpang Bukit.

Masyarakat juga banyak mengurangi aktifitasnya termasuk ke pasar, sekarang kan sudah banyak yang online, jadi berimbas kepada kami sopir angkot yang mangkal setiap hari," ungkap Tobing kepada CE.
Hal yang sama dirasakan oleh Kamal (55) sebagai supir angkot yang mangkal di Pasar Kaget Rejang Lebong. Ia mengaku bahwa selama pandemi ini pemasukan yang ia peroleh menurun drastis, penyebabnya adalah anak-anak sekolah yang tidak masuk dan para dinas yang membatasi kegiatan di luar kantor.

"Dulu sebelum adanya pandemi, banyak masyarakat yang sewa angkot untuk sekedar kondangan atau melayat, termasuk jemput anak sekolah dan anak-anak TK. Sekarang semua aktifitas juga di batasi jadi ya mau gimana lagi. Dulu sebelum pandemi penghasilan dalam satu hari itu bisa Rp 200-300 ribu, sekarang di bawah Rp 100 ribu. Para penumpang juga mungkin takut ya naik angkot karena mengantisipasi penularan virus covid-19, tapi saya selalu memberikan peringatan untuk selalu menggunakan masker dan jaga jarak bagi penumpang," ungkap Kamal.

Kamal berharap, pandemi covid yang menyebar bisa cepat berakhir, dan perekomian juga bangkit supaya nasib sopir angkot kembali seperti semula.
"Iya, saya juga sebagai sopir angkot sudah mematuhi prosedur kesehatan dan telah menerapkannya, dengan cara begitu saya tidak ingin ada klaster covid-19 baru di Rejang Lebong. Hal tersebut juga bertujuan agar pandemi segera berlalu dan sektor perekonomian dan nasib sopir angkot kembali sejahtera," tandasnya. (CW2)

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: