Peminat Jamur Tiram Berkurang

Peminat Jamur Tiram Berkurang

CE ONLINE - Permintaan jamur tiram cenderung menurun saat pandemi Covid-19 saat ini di kabupaten Rejang Lebong. Demikian disampaikan pengusaha jamur tiram yang berada di Kelurahan Tempel Rejo, Kecamatan Curup Selatan, Yusuf . Diakuinya pada hari biasanya sebelum pandemi permintaan pasar melonjak 6000 Baglog nya. Namun semenjak pandemi Covid-19, permintaan pasar hanya 2000 per baglog per hari untuk dipasok ke Kabupaten Rejang Lebong saja.

Selain itu Yusuf juga mengatakan untuk saat ini saja permintaan di luar daerah sudah banyak berkurang, hal tersebut membuat ia tidak patah semangat dalam berbisnis jamur tiram miliknya. Sebenarnya membudidayakan Jamur Tiram ini sangat menggiurkan. Pasalnya sebelum masa pandemi saja Yusuf bisa menghasilkan Rp 6 juta perbulannya.

"Inilah yang membuat prospek bisnis jamur amat menggiurkan di samping itu, bisnis budidaya jamur tiram memiliki prospek usaha yang menjanjikan, karena jamur ini kan jenis sayuran, bahan pokok dan konsumen gak akan putus bisa dicoba jadi kripik, pempek, bakso, dan banyak jenis masakan, apalagi orang vegetarian karena hanya makan sayur dan jamur ini bisa diolah jadi apa saja, dan usaha jamurnya dapat untung hingga Rp 6 juta per bulan. Tiap hari, bisa menjual minimal 50 kg jamur tiram atau sekitar 1.200 baglog jamur per hari," ungkapnya saat diwawancarai CE, Selasa (24/11).

Untuk harga Jamur Tiram perkilonya Rp 20 ribu. Adapun untuk penjualan ia saat ini hanya menjual Jamur Tiram miliknya hanya di pasar kaget, padahal sebelumnya pemesanan banyak dari luar daerah seperti di Lubuk Linggau maupun di Bengkulu, dan ia juga memasok jamur tiram ke beberapa kafe di sekitar Kota Curup.

"Kemarin sih banyak yang pesen terkadang sampe 1000 baglog kalo dari lubuk linggau itu, tetapi sekarang sudah berkurang malahan untuk daerah itu sudah kosong," ungkapnya.
Yusuf berharap jika pandemi Covid 19 ini cepat berakhir, sehingga permintaan jamur dapat meningkat kembali normal Khususnya jamur tiram bisa kembali stabil dan tidak berkurang.
"Kalau untuk harga perkilonya itu tidak ada kenaikan ataupun penurunan dimasa pandemi ini, hanya saya permintaan dari pelanggan saya agak berkurang di masa pandemi covid 19 ini," tuturnya. (CW1)

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: