Keberadaan PT AMDK “MAS” Diprotes Warga, Armada Angkut Dilarang Masuk

Keberadaan PT AMDK “MAS” Diprotes Warga, Armada Angkut Dilarang Masuk

CE ONLINE - Keberadaaan Perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) MAS milik PT Sembilan Pilar Utama di Desa Weskust Kecamatan Kepahiang, menuai protes warga. Rabu (23/12) bertempat di Kantor Lurah Pasar Ujung Kepahiang, dengan difasilitasi Camat Kepahiang Drs. Idris, Lurah Pasar Ujung Redho Tantawi, M.Pd menggelar mediasi antara perwakilan Warga jalan Veteran Kelurahan Pasar Ujung dan Warga Desa Weskust dengan pihak manajemen perusahaan. Apa yang menjadi persoalan protes tersebut ?

Diakui salah seorang warga Jalan Vetran Sulasno bahwa hal tersebut dipicu akibat kerusakan badan jalan serta drainase disepanjang jalan Veteran menuju Desa Weskust tempat perusahaan itu beroperasi. Hal ini disebabkan oleh armada angkut milik perusahaan, yang mana menurut Lasno, kendaraan yang dimiliki perusahaan telah melebihi kapasitas jalan yang hanya mampu dilalui kendaraan bertonase 8 Ton.
"Sebenarnya, hari ini (kemarin, red) kami banyak yang ingin datang kesini, tapi karena pertimbangan Prokes Covid-19, akhirnya kami sepakati perwakilan saja," ujarnya.

Namun sebelum hadir, meminta pihak Kecamatan dan Kelurahan memfasilitasi warga bertemu dengan manajemen perusahaan. Tegas Lasno, seluruh warga Jalan Veteran keluarahan Pasar ujung yang terdampak dari aktifitas perusahaan tersebut, telah lebih dahulu melakukan pertemuan dengan menuangkannya dalam beberapa point tuntutan kepada manajemen perusahaan. Yang diantaranya, meminta pihak manajemen, untuk lebih peduli pada warga jalan veteran yang terdampak dari aktivitas perusahaan, meminta manajemen memperbaiki badan jalan dan drainase yang rusak dari aktivitas kendaraan angkut perusahaan tersebut.

"Selama ini kami melihat tidak ada sama sekali kepedulian dari manajemen ke kami khususnya warga Jalan Veteran, terbukti jalan yang banyak berlubang, tidak mereka perbaiki, drainase yang rusak dibiarkan saja. Jika kami yang memperbaiki juga dari manajemen sama sekali tidak ada bantuan sama sekali," tegas Sulasno.

Jika hal ini tidak juga diindahkan sebut Lasno, masyarakat Jalan Veteran sudah sepakat untuk menutup akses jalan yang dilalui armada perusahaan.
Terhadap tuntutan warga tersebut, Manajemen PT Sembila Pilar Utama Ronni yang kemarin sengaja datang dari Bengkulu, dihadapan perwakilan warga sepakat untuk memenuhi tuntutan warga, dengan akan memperbaiki badan jalan serta drainase yang rusak akibat dari aktifitas perusahaan tersebut.

Ronni, pun menyepakati armada angkut yang bisa masuk sampai ke lokasi perusahaan, hanya kendaraan yang bertonase maksimal 8 Ton.
"Ya kami akan akomodir tuntutan warga selagi itu masih dalam kemampuan kami," singkatnya. (CE7)

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: