Pekerja Proyek SMPN 1 Lebong Tersengat Listrik

Pekerja Proyek SMPN 1 Lebong Tersengat Listrik

CE ONLINE - Proyek pembangunan dan rehablitasi di SMPN 1 Lebong yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran (TA) 2021, memakan korban. Ini setelah satu pekerja proyek disekolah ini tersengat aliran listrik. Untungnya korban dapat terselamatkan sehingga saat ini tengah menjalani perawatan medis di RSUD Lebong.

Kepala SMPN 01 Lebong, Muslim kepada wartawan menyampaikan sekolah yang pimpinnnya ini mendapat sebanyak 3 paket proyek DAK. Dimana diketahui untuk korban yang diduga tersengat aliran listrik ini sedang mempekerjakan rehab ruang perpustakaan atas nama Alfian (47) warga Arga Makmur Bengkulu Utara.
"Adapun 3 paket proyek pekerjaan saat ini sedang tahapan proses. Dimana antaranya yakni, Rehab Perpustakaan, Ruang Kelas dan Laboratorium. Dan untuk pekerja setiap paketnya itu berbeda-beda. Apalagi, kita pihak sekolah saat ini tidak ada kewenangan terhadap proyek pekerjaan saat ini karena sesuai aturan pekerjaan ini harus dikembalikan ke pihak ke-3. Untuk itulah, kita saat ini hanya menerima saja, dan kita tidak tau kondisi di lapangan," sampai Kepsek.

Kepsek menceritakan kronologis yang dialami Alfian bermula dikala itu dirinya ingin membuat kerangka baja di bantu dengan rekan kerjanya. Entah bagaiman dirinya malah tersengat aliran listrik disekitaran area tersebut, sehingga terpaksa dirinya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lebong tepat pukul 09.00 WIB Senin (27/9) kemarin.
"Sebenarnya kita dari pihak sekolah tidak bisa memastikan kronologinya. Informasi nya Gara gara kabel penghubung alat bor. Namun selebihnya kita tidak tahu pasti dan memang saya dapat informasi sekitar lebih kurang jam 09.00 WIB sehingga korban saya lihat memang kakinya ada luka bakar (Mutung,red). Segera digotong langsung oleh pihak sekolah dan teman-teman pekerja lainnya," jelas Kepsek.

Sementara itu, salah satu pekerja di sekolah tersebut ketika di konfirmasi awak media dirinya tidak menampik jika kejadian tersebut diduga akibat dari pada sentruman aliran listrik.
"Kalau dilihat memang tadi pagi (kemarin), dia (korban,red) sedang ingin membuat rangka baja dan tiba-tiba kesentrum. Sehingga seluruh pekerja langsung bergegas membawa ke Rumah Sakit," ungkap salah satu pekerja yang tidak inginkan di sebutkan namanya.

Untuk diketahui, proyek pekerjaan rehab ruangan perpustakaan ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2021 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lebong yang menghabiskan anggaran senilai Rp. 290.648.137.58 juta. yang proses pekerjaannya ditenggat selama 90 Hari terhitung mulai pada 16 Agustus 2021 lalu.

Terpisah, Kasubag Kepegawaian dan Humas RSUD Lebong, Peri Hodlin, SKep menerangkan, bahwa keadaan pasien Alfian, didiagnosa menderita luka bakar atau bahasa kimianya culus combisio grade 3 akibat sengatan listrik. Tindakan pertama penanganan perawat, pasien telah diberikan infus, dan hecting atau jahitan pada bagian luka sebanyak 5 jahitan di bagian kaki kiri.
"Estimasi waktu rawatnya ini kita perkirakan kurang lebih untuk 5 hari kedepan, tergantung dengan kondisi tubuh pasien nantinya, yang pasti keadaan pasien saat ini dalam pengawasan perawat," tandasnya. (CE8)

Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: