Harga Migor dan Telur Naik
ARI/CE Aktivitas para pedagang sembako di Pasar Atas Curup--
REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Sejumlah harga bahan pokok penting (Bapokting) alias sembako di pasaran, belakangan ini mengalami kenaikan harga.
Kenaikan harga tersebut disebabkan oleh harga bahan bakar minyak (BBM) yang naik dan banyaknya pencairan bantuan sosial (Bansos).
Sebagaimana dikatakan oleh Ilham (24), salah seorang pedagang grosir di Pasar Atas Curup mengatakan, mulai dari harga minyak goreng (Migor) kemasan naik menjadi Rp 15 ribu perliter, yang sebelumnya masih di harga Rp 13 ribu perliter.
Sagu kini Rp 12 ribu per kilogram, yang mana sebelumnya Rp 11 ribu per kilogram, dan gula pasir kini Rp 14 ribu per kilogram. yang sebelumnya masih Rp 12 ribu per kilogram.
BACA JUGA:Ingin Dapat BLT BBM? Harus Terdaftar Pada DTKS Kemensos
BACA JUGA:Maling HP, Residivis Kembali di Sel
"Ketiga jenis sembako itu naik karena harga BBM yang juga naik, karena imbasnya pada biaya angkut barang," katanya.
Sementara itu, Izer (36) seorang pedagang telur di Pasar Atas Curup yang mengatakan bahwa, harga telur juga saat ini masih tinggi.
Dimana untuk ukuran kecil Rp 50 ribu per karpet, ukuran sedang Rp 53 per karpet dan ukuran jumbo Rp 55 ribu per karpet.
"Kalau harga sebelum naik waktu itu masih di Rp 40 ribuan untuk ukuran jumbo," ucapnya.
BACA JUGA:500 Mahasiswa IAIN Usulkan Beasiswa KIP
BACA JUGA: Pemkab Raih Penghargaan Pengendalian Inflasi Terbaik, Wilayah Sumatera
Dirinya melanjutkan, kenaikan harga telur tersebut disebabkan oleh Bansos untuk masyarakat yang pada bulan Agustus lalu banyak cair.
"Seperti Bansos PKH dan BSS, dan itu sudah biasa terjadi. Setiap Bansos cair pasti harga telur juga ikut naik," ucapnya.
Sementara itu, IS pedagang daging ayam juga menuturkan, untuk harga daging ayam di pasaran saat ini masih terbilang normal yakni Rp 35 ribu per kilo.
"Daging ayam masih normal saja, belum ada kenaikan ataupun penurunan harga," ujarnya.
BACA JUGA:Mahasiswa UPP Tolak Pindah Kampus
BACA JUGA:Polemik Tabat, Kopli: Jangan Benturkan Kami Dengan TNI
Disisi lain untuk harga komoditi beras, juga terpantau masih stabil. Disampaikan Pilip (50) pedagang beras membeberkan, harga beras di pasaran kini mulai dari Rp 150 ribu sampai Rp 190 ribu per kaleng.
Dengan rincian beras Lebong Rp 150 ribu, beras Lampung Rp 160 ribu, IR bagus rp 170 ribu, beras harum Rp 190 ribu per kaleng nya.
"Harga beras ini tidak mungkin naik lagi, karena dengan harga yang saat ini saja daya beli kurang alias menurun," bebernya.
Lanjutnya, bahkan jika dibandingkan dengan penjualan di tahun 2021 lalu, masih cukup tinggi penjualan di tahun lalu dibandingkan tahun ini
"Untuk pedagang beras seperti kami, masih belum merasakan ekonomi membaik," singkatnya.
Sumber: