Regsosek Temukan 2.940 KK Tambahan, Dari Target Awal 85.802 KK
DOK/CE Ketua Bidang Manajemen Lapangan Regsosek, Reclive Wahyu Ginanjar--
REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Sebagai bentuk antisipasi ada kepala keluarga (KK) yang terlewat dalam pendataan program registrasi sosial ekonomi (Regsosek).
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Rejang Lebong (RL) melakukan penyisiran terhadap KK yang belum terdata.
Disampaikan Kepala BPS Kabupaten RL, Rialdo Eka Putera melalui Ketua Bidang Manajemen Lapangan Regsosek, Reclive Wahyu Ginanjar, bahwa selama proses penyisiran berlangsung pihaknya menemukan ada KK tambahan sebanyak 2.940 KK.
"Saat ini kami kembali melakukan penyisiran KK yang mungkin saja terlewat atau belum terdata dalam Regsosek. Benar saja, ada banyak KK tambahan yang itu diluar dari target awal," sampainya.
BACA JUGA:Pencairan PKH di Kantor Pos, Laporkan Jika Ada Pemotongan dan Intimidasi
BACA JUGA:Plang BMN Milik Kementerian LHK Belum Di Pasang, Ini Alasan Dukcapil
Lanjutnya, dimana target prelis awal Regsosek di Kabupaten RL sebanyak 85.802 KK. Dengan ditemukannya KK tambahan tersebut, sampai dengan Senin 21 November lalu total KK yang sudah terdata menjadi 88.742. Sehingga realisasinya sudah mencapai 103,4 persen dari target awal.
"Target prelis 85.802 itu kami dapatkan dari Dukcapil dan hasil sensus penduduk pada tahun 2020 lalu. Ini juga menunjukkan kalau ada penambahan jumlah penduduk di RL sejak dua tahun terakhir," terangnya.
Reclive juga mengatakan, penyisiran yang dilakukan ini akan terus berlanjut sampai dengan 29 November mendatang. Sebab pihaknya meyakini masih ada KK baru/tambahan yang mungkin belum terdata oleh petugas.
"Kemungkinan masih ada KK diluar target yang belum kita data, jadi penyisiran kita lakukan sampai akhir bulan ini," katanya.
BACA JUGA:Kunjungi Lebong Mendag Zulkifli, Resmikan PTM Muara Aman
BACA JUGA:Tekan Inflasi, Agendakan Giat Pencanangan Beras
Lebih lanjut dirinya menuturkan, bagi masyarakat yang belum terdata diimbau untuk jangan ragu dan takut ketika ada petugas Regsosek yang datang ke rumah menanyakan data keluarga.
Sebab data itu diperlukan untuk memverifikasi dan validasi data sosioekonomi masyarakat se Indonesia.
"Jangan takut dan kami pastikan data itu akan terjaga kerahasiaannya. Karena ini program nasional, supaya bantuan-bantuan pemerintah ke depan bisa lebih akurat dan tepat sasaran," ujarnya.
BACA JUGA:Pemkab Segera Gelar Lelang Jabatan
BACA JUGA:Tim Opsnal Elang Jupi Gagalkan BB Curanmor
Adapun berbagai pertanyaan yang nantinya diajukan oleh petugas kepada KK, Reclive menjelaskan, yakni berkenaan dengan kondisi sosio ekonomi demografis, kondisi perumahan dan sanitasi air bersih, kepemilikan aset, kondisi kerentanan kelompok penduduk khusus, informasi geospasial, tingkat kesejahteraan, dan informasi sosial ekonomi lainnya.
"Oleh karenanya kami harap masyarakat bisa memberikan jawaban yang valid dan sejujur-jujurnya," imbuhnya.
Sumber: