Sepanjang 2022, 794 Unit Rumah Terdampak Bencana

Sepanjang 2022, 794 Unit Rumah Terdampak Bencana

DOK/CE Kabid Perumahan Agusti Ardianto SSos.--

LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Lebong mencatat, ada sebanyak 794 rumah warga terdampak bencana alam sepanjang tahun 2022.

Jumlah tersebut berasal dari 2 kecamatan diwilayah tersebut yakni Kecamatan Lebong Utara dan Kecamatan Uram Jaya.

Demikian disampaikan Kabid Perumahan Agusti Ardianto SSos.

"Berdasarkan hasil verifikasi dan pendataan sesuai SK BPBD, jumlah itu masih data sementara. Untuk jumlahnya ada 794 rumah terdampak bencana dari 2 kecamatan," kata Agusti.

Ia menyebutkan, dari  sebanyak 794 rumah tersebut terdiri dari 418 dari Kecamatan Lebong Utara dan 376 di Kecamatan Uram Jaya yang meliputi bencana longsor, banjir dan erosi. 

BACA JUGA:Pasha Ungu Bius Ribuan Penonton, Malam Puncak HUT ke 19 Kabupaten Lebong

BACA JUGA:Jelang Nataru, Stok Pangan Bulog Cukup

"Mayoritas rumah masyarakat terdampak bencana itu dengan kerusakan ringan hingga sedang. Sedangkan untuk rumah yang rusak berat masih belum terdata," ucapnya.

Lebih jauh ia menilai jika jumlah rumah rawan bencana tersebut bisa saja meningkat. Mengingat masih terdapat 10 Kecamatan lagi yang belum dilakukan pendataan.

"Insyaallah, 2023 mendatang kita akan fokus untuk melakukan pendataan rumah warga yang rawan bencana. Ia menilai jumlahnya dimungkinkan akan lebih banyak dari jumlah di 2 kecamatan tersebut," jelasnya.

BACA JUGA:Polisi Intensifkan Pemeriksaan Belasan Saksi, Pembunuhan Karyawan Pabrik Tahu Karena Faktor Dendam

BACA JUGA:Anggaran Penanganan Stunting Nol!

Sementara ditanyai terkait rencana relokasi rumah warga akibat terdampak Bencana? Ia mengaku belum bisa dilakukan pada tahun mendatang.

Mengingat anggaran yang diusulkan dalam APBD-P beberapa waktu lalu belum direalisasikan.

"Meskipun belum di realisasikan bukan alasan tidak bergerak. Pastinya tahun mendatang menjadi momen Perkim untuk benar-benar memverifikasi jumlah rumah warga terdampak bencana. Harapannya di tahun 2024 rumah bencana itu bisa direlokasikan," singkatnya. 

Sumber: