PMI Harus Punya Akun SIAPkerja

PMI Harus Punya Akun SIAPkerja

IST/CE Aktifitas pelayanan calon PMI di Kantor Nakertrans RL.--

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Kebijakan baru dikeluarkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI.

Dimana saat ini bagi calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang hendak ke luar negeri harus memiliki akun SIAPkerja.

Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten Rejang Lebong sejak Januari lalu mulai beralih ke sistem layanan digital SIAPkerja dari yang sebelumnya menggunakan sistem manual.

"Sekarang bagi calon PMI yang mau kerja keluar negeri harus punya akun SIAPkerja. Sebenarnya kebijakan ini sudah dari tahun lalu, hanya saja kala itu daerah kita belum siap. Dan tahun ini di Rejang Lebong baru diterapkan," ungkap Kepala Dinas Nakertrans Kabupaten Rejang Lebong, Syamsir SKM MKM melalui Kabid Bina Penta dan Latas, Oktalea SE kepada wartawan.

BACA JUGA:Hore, TPP ASN Segera Cair, Total Anggaran Rp 33 Miliar

BACA JUGA:Target PKB dan Air Permukaan Rp 18 miliar

Okta mengatakan, dengan diterapkannya layanan tersebut, kini pencari kerja atau calon PMI bisa melakukan pendaftaran secara mandiri dari rumah melalui Aplikasi SIAPkerja.

Menutur dia, berlakunya sistem SIAPkerja maka calon PMI jadi lebih mudah dan bebas memilih negara tujuan yang buka dan bebas memilih pekerjaan sesuai dengan keahlian masing-masing.

"Tentu dengan adanya inovasi atau kebijakan ini semakin mempermudah. Dimana berkas dokumen persyaratan calon PMI yang melamar pekerjaan keluar negeri tinggal di upload ke aplikasi tersebut. Kalau selama ini hal itu dilakukan secara manual di Kantor Nakertrans, sekarang tidak lagi," jelasnya.

Hanya nanti pihaknya diminta oleh Kemenaker untuk melakukan verifikasi terhadap calon PMI yang sudah melakukan pengunggahan/upload dokumen pada aplikasi SIAPkerja.

BACA JUGA:Soal Penghapusan Honorer, Nasib 1.600 Honorer Digantung

BACA JUGA:Program Orang Tua Asuh, 141 Anak Masuk Data Penanganan Stunting

Ini bertujuan untum memastikan apakah calon PMI bersangkutan benar warga/penduduk Rejang Lebong.

"Tugas kami tinggal memverifikasi saja. Sejauh ini yang mendaftar online lewat aplikasi itu sudah ada sekitar 15 orang," beber Okta.

Sumber: