Angkat Tema Keluarga Keren Bebas Stunting, BKKBN – TNI AL Gelar Kolaborasi Serentak Percepatan Penurunan Stun

 Angkat Tema Keluarga Keren Bebas Stunting, BKKBN – TNI AL Gelar Kolaborasi Serentak Percepatan Penurunan Stun

Pendaratan yang dilakukan petugas BKKBN. -Ist-


Pendataan kasus stunting. -Ist-
 
MAKASSAR, CURUPEKSPRESS.COM - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar kolaborasi percepatan penurunan stunting bersama TNI Angkatan Laut di berbagai daerah. Kegiatan yang digelar pada Selasa (18/07/2023) tersebut mengangkat tema kolaborasi itu adalah Keluarga Keren Bebas Stunting. 
 
Adapun di daerah Sulawesi Selatan, kolaborasi percepatan penurunan stunting antara Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan dengan Komando Armada II Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VI dipusatkan di Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) Bahari Nusantara, Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.
 
Kemudian di Papua, kolaborasi BKKBN Perwakilan Provinsi Papua dengan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) X yang berlangsung di Posyandu Cakalang I, Hamadi-Jayapura.
 
 
Disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan Shodiqin jika prevalensi stunting di Sulawesi Selatan yang masih di atas rata-rata nasional, yakni 21,6 persen.
 
Shodiqin mengatakan prevalensi stunting Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 27,2 persen. Sedangkan prevalensi stunting Kota Makassar berada di angka 18,4 persen dan sudah di bawah prevalensi rata-rata nasional. 
 
"Kami berharap melalui kegiatan kolaborasi bersama TNI AL dalam program Keluarga Keren Bebas Stunting ini memberi dampak signifikan dalam percepatan penurunan stunting kepada masyarakat. Target kita pada 2024 adalah 14 persen,” kata Shodiqin.
 
 
Sementara dalam sambutannya, Komandan Lantamal VI Brigadir Jenderal TNI (MAR) Amir Kasman, SE., M.M. yang diwakili Wakil Komandan Lantamal VI Kolonel Laut (P) Rizal Musa Karim, S.E. menyampaikan pentingnya pencegahan stunting sehingga kolaborasi yang dilakukan ini menjadi bentuk nyata TNI AL dalam hal ini Lantamal VI Makassar bagi masyarakat. 
 
"Pentingnya pencegahan stunting menjadi program prioritas nasional saat ini. Hal ini yang menggugah kami dalam membantu pencegahan stunting bagi masyarakat. Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan edukasi diawal masa kehamilan dan penyuluhan kepada ibu-ibu yang mempunyai Baduta," ujar Rizal Musa Karim yang membacakan sambutan Danlanal VI. 
 
"Harapannya kegiatan ini dapat menekan gejala stunting pada anak-anak kita dan menjadi generasi penerus bangsa yang dapat membawa bangsa dan negara lebih maju, lebih tangguh dan lebih bermartabat,” ujarnya.
 
 
Terpisah Wali Kota Makassar yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum Dan Politik Kota Makassar Andi Irwan Bangsawan dalam sambutannya menyampaikan komitmen Pemerintah Kota Makassar dalam percepatan penurunan stunting. 
 
"Pemerintah Kota Makassar sangat konsen dengan upaya percepatan penurunan stunting. Wali Kota dan Wakil Wali Kota senantiasa ke lapangan dalam grebek stunting di kelurahan-kelurahan. Harapannya stunting di makassar yang saat ini berada di angka 18,4 persen sebelum tahun 2024 dapat tercapai sesuai target nasional 14 persen atau lebih rendah lagi," ujar A. Irwan Bangsawan.
 
Pada kegiatan itu juga digelar Pelayanan KB dengan jumlah akseptor 61 orang yang mengunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) IUD dan implant. Juga digelar demo masak sehat di Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) yang dibagikan kepada anak berisiko stunting dan pemberian bantuan tambahan makanan sebanyak 50 paket.
 
 
Kolaborasi percepatan penurunan stunting antara Perwakilan BKKBN Provinsi Papua dengan Lantamal X berlangsung di Posyandu Cakalang I, Hamadi-Jayapura. Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk partisipasi dalam giat kolaborasi TNI AL dan BKKBN secara nasional yang dilaksanakan serentak se-Indonesia, pada Selasa (18/07/23). 
 
Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, Drs. Nerius Auparai, M.Si, Danlantamal X diwakili Aslog Danlantamal X, Kol. Laut (T) Jaya Sukmana, Pj. Walikota Jayapura diwakili Asisten II Sekda Kota Jayapura - Ir. Widhi Hartanti , dan tamu undangan dari AL serta Jalasenastri. 
 
Jaya Sukmana dalam menyampaikan sambutan Danlantamal X menyebutkan kegiatan percepatan penurunan stunting ini merupakan program pemerintah di seluruh jajaran TNI Angkatan Laut guna mewujudkan masyarakat yang sehat dan kuat.
 
“Dalam hal ini Lantamal X bekerja sama dengan BKKBN menyelenggarakan penyuluhan stunting dan pelayanan KB. Harapannya bersama-sama kita dapat melaksanakan strategi nasional penanganan stunting yang telah dicanangkan sehingga target penurunan stunting bisa tercapai. Semoga dengan kegiatan ini nantinya angka stunting bisa turun dengan perbaikan pola makan dan pola asuh anak. Artinya masyarakat dan pemerintah berhasil melakukan intervensi yang telah dilaksanakan bersama.”
 
Dalam kegiatan kolaborasi tersebut, Perwakilan BKKBN Provinsi Papua ikut berperan dalam Penyuluhan Pencegahan Stunting oleh Koordinator Program Manager Satgas Percepatan Penurunan Stunting Papua, Moch. Sodiq, Sh., M.Hum., Penyuluhan KB oleh Penata KKB Ahli Muda BKKBN Papua, Chaterind P. Soelarso, M.Kes., dan dialog antara Kepala BKKBN Papua bersama ibu dan balita, serta pembagian bantuan sembako kepada 7 bayi berisiko stunting. 
 
Pada kesempatan berdialog bersama para ibu-ibu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, Drs. Nerius Auparai, M.Si., mengingatkan kembali pentingnya mengatur jarak kelahiran agar gizi dan perhatian setiap anak tercukupi sehingga terbebas dari stunting.
 
“Ibu-ibu harus rajin ke Posyandu ya, supaya anaknya terpantau. Terima kasih juga sudah datang mengikuti penyuluhan ini, sebagai bentuk kepedulian kita pada pencegahan stunting. Harapan saya anak-anak yang dibawa ke sini sehat semua tidak ada yang kena stunting,” harap Nerius.
 
Dirinya juga mengapresiasi TNI AL khususnya Lantamal X Jayapura yang sudah mengambil langkah kolaborasi dalam percepatan penurunan stunting. Nerius juga menghimbau agar Pemerintah Daerah dalam hal ini Kota Jayapura dapat segera bergabung pada kegiatan kolaborasi seperti ini.
 
“Di Kota Jayapura harus segera dibuat juga supaya segera ada intervensi khusus bagi keluarga berisiko maupun anak-anak yang sudah stunting,” imbau Nerius.
 
Agenda kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan pelayanan penimbangan berat badan balita dan pelayanan KB. Adapun pelayanan KB diberikan kepada 13 pasien dengan rincian pemasangan implan 8 orang, pelayanan suntik 2 orang, dan lepas 3 orang. 
 
Selanjutnya para peserta mengikuti virtual meeting bersama BKKBN RI langsung dari Sumenep, Jawa Timur dengan agenda Pengukuhan Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting kepada Kasal dan istri, serta pencanangan program Keluarga Keren Bebas Stunting. 
 
 

Sumber: