SDN 37 Rejang Minta Penambahan Guru PPPK 2023

SDN 37 Rejang  Minta Penambahan Guru PPPK 2023

IST/CE Dewan guru di SDN 37 Rejang Lebong. --

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COMPasca pengumuman seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tahun 2023 oleh Pemkab Rejang Lebong.

Yang bisa dipastikan akan ada sebanyak 300 kuota guru yang akan diangkat menjadi PPPK tersebut pada tahun 2023. Hal ini tentu menjadi suatu harapan bagi sejumlah guru dan sekolah di Kabupaten Rejang Lebong.

Seperti Halnya SDN 37 Rejang Lebong yang beralamat di Desa Sumber Urip Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong yang membutuhkan sebanyak 5 orang guru PNS sebagai guru kelas.

Yang mana sekolah tersebut saat ini mempunyai sebanyak 8 rombel kelas dengan jumlah siswa 237 orang, yang juga merupakan salah satu sekolah penggerak angkatan ke - 2 di Kabupaten Rejang Lebong.

Kepala SDN 37 Rejang Lebong, Yanti Supriyanti MTPd mengatakan bahwa melalui program PPPK yang dilaksanakan oleh Pemkab Rejang Lebong pihaknya berharap supaya bisa memenuhi kekurangan guru yang dialami oleh sekolah yang dipimpinnya tersebut.

Ini mengingat kondisi tersebut yang menjadi salah satu penghambat pihaknya dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai sekolah penggerak.

BACA JUGA:

"Saat ini jumlah sekolah kami mempunyai sebanyak 8 rombel belajar, sedangkan guru kelas yang berstatus PNS hanya ada 3 orang, jadi ada sebanyak 5 orang guru kelas yang saat ini masih diisi dengan tenaga honorer, terlebih lagi guru PAI kami ini sudah selama 13 tahun mengabdi akan tetapi belum diangkat menjadi PPPK, dan dipersulit dengan keadaan beberapa waktu lalu ada sebanyak 1 orang guru yang sudah memasuki masa purna bakti tugasnya," ujar Kepsek.

Dikatakan Kepsek bahwa sebagai sekolah penggerak yang sudah mendapatkan tugas dalam fungsinya dalam berbagai praktik baik kepada sekolah - sekolah lainnya tentulah sudah seharusnya mendapatkan perhatian pemerintah Kabupaten Rejang Lebong.

Terutama mengenai guru dan sarana prasarana lainya untuk penunjang kegiatan belajar mengajar.

"Seharusnya sebagai sekolah penggerak, tetulah sekolah kami mendapat perhatian dari pihak pemerintah terutama gurunya, kalau dengan jumlah guru yang sangat terbatas, tentulah sangat membatasi kami dalam melaksanakan dan mengembangkan kurikulum merdeka dalam melaksanakan menerapkan penguatan proyek profil pelajar pancasila, sebagai sekolah penggerak kami ingin meningkatkan kualitas di sekolah kami, akan tetapi dengan sedikitnya guru PNS dan sekolah kami juga harus banyak mempekerjakan guru honorer tentunya sekolah kami sangat terbatas pergerakannya, dengan program PPPK ini kami berharap dapat mengisi kekurangan guru tersebut ," pungkasnya. 

BACA JUGA:

Sumber: