Cara Efektif Mengatasi Gusi Berdarah saat Puasa

Beberapa makanan atau minuman bisa memicu iritasi pada gusi seperti makanan yang terlalu pedas, asam, atau keras. Makanan pedas atau asam bisa menyebabkan peradangan pada gusi yang sensitif yang berujung pada pendarahan. Sebaiknya hindari jenis makanan ini agar gusi tetap sehat selama berpuasa.

5. Periksa Kesehatan Gigi secara Berkala

Ada baiknya untuk memeriksakan gigi dan gusi ke dokter gigi jika sering mengalami gusi berdarah. Masalah gusi berdarah dapat menjadi tanda adanya infeksi gusi atau masalah gigi lainnya. Dokter gigi bisa memberikan perawatan yang tepat dan memberi saran mengenai cara merawat mulut dengan baik selama berpuasa.

BACA JUGA:Manfaat Puasa bagi Kesehatan Mental yang Jarang Orang Ketahui

BACA JUGA:Kamu Harus Tahu! Ini 3 Makanan yang Sebaiknya Dihindari Pengidap Maag saat Berpuasa di Bulan Ramadan

 

6. Hidrasi yang Cukup

Pastikan mengonsumsi cukup air putih saat sahur dan berbuka meskipun tidak bisa makan dan minum sepanjang hari. Kelembapan yang cukup di mulut bisa mencegah gusi kering yang dapat menyebabkan gusi lebih mudah berdarah. Cobalah untuk minum air yang cukup agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

7. Gunakan Obat Kumur yang Lembut

Gunakan obat kumur yang lembut atau yang direkomendasikan oleh dokter gigi jika merasa gusi mulai terasa perih atau berdarah. Obat kumur bisa membantu membunuh bakteri dan mencegah peradangan pada gusi tanpa memberikan iritasi lebih lanjut.

BACA JUGA:Tips Berolahraga saat Berpuasa di Bulan Ramadan Agar Tetap Optimal

BACA JUGA:Jangan Diabaikan! Ini 3 Tanda-Tanda Gagal Ginjal pada Anak Muda yang Harus Kamu Ketahui

 

Gusi berdarah ketika berpuasa dapat menjadi masalah yang mengganggu akan tetapi dengan beberapa langkah pencegahan yang sederhana dapat menjaga kesehatan gusi selama bulan Ramadhan. Rutin menyikat gigi, mengonsumsi makanan bergizi dan menjaga hidrasi merupakan cara-cara penting yang bisa membantu mencegah dan mengatasi masalah gusi berdarah.

Sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter gigi untuk penanganan lebih lanjut jika masalah ini terus berlanjut.

Sumber: