SDUA Terapkan Pembelajaran Bahasa Rejang

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM- Dalam upaya mencegah kepunahan bahasa daerah dalam menghadapi perkembangan zaman. Sekolah Dasar Unggulan Aisyiyah (SDUA) Rejang Lebong menerapkan pembelajaran bahasa Rejang di sekolahnya. 

Pembelajaran tersebut, di ajarkan kepada seluruh jenjang kelas di sekolah tersebut yang mereka masukan kedalam salah satu mata pelajaran muatan lokal di sekolahnya.

Hal ini disampaikan oleh guru muatan lokal bahasa Rejang SDUA RL, Dra Erni Susila kepada wartawan pada Selasa 4 oktober Kemarin.

"Sejak berdirinya sekolah ini sudah diajarkan untuk pengenalan budaya dan pemahaman bahasa Rejang yang kami masukan menjadi salah satu mapel Mulok di sekolah kami," ujarnya.

BACA JUGA: MAN RL Bangkitkan Ekstrakurikuler Pramuka, Pasca Pandemi

BACA JUGA: Jelang HUT TNI, ke 77 Kodim 0409/RL Gelar Baksos

Dilaksanakan pembelajaran bahasa Rejang tersebut dikarenakan pihaknya merasa prihatin terhadap penggunaan bahasa daerah yang sudah mulai dilupakan oleh generasi milenial saat ini.

"Coba kita lihat sekarang ini terkadang orang Rejang asli pun sudah melupakan bahasa Rejang, apa lagi orang luar," jelasnya.

Sambung Erni bahwasanya dengan diajarkan bahasa Rejang di sekolahnya tersebut, jangankan orang yang memang asli Rejang, orang lainpun yang belajar di sekolahnya juga mereka tuntut untuk bisa memahami bahasa Rejang.

"Untuk kelas 1 kami lebih ajarkan mereka untuk bisa mengenalkan diri mengunakan bahasa Rejang, untuk kelas dua mereka akan diajarkan untuk bisa memahami lingkungan tempat tinggalnya dengan bahasa Rejang, untuk kelas tiga mereka kami tuntut untuk bisa memperkenalkan dirinya dengan bahasa Rejang, untuk kelas empat mereka akan mulai belajar mengenai sejarah asal nama daerah, dan kelas lima mereka akan belajar, Rejang Pat Petulai, dan untuk kelas enam mereka akan belajar mengenai semua daerah - daerah Rejang yang ada di Bengkulu," terangnya.

BACA JUGA: Siswa Antusias Ikuti Roadshow Mewarnai CE

BACA JUGA: Yossi Pranciska Ayu Citra , S.Pd, Guru Penggerak Angkatan 7

lanjut Erni, bahwasanya pihaknya sangat mengharapkan budaya Rejang akan selalu berkembang dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman. 

Sumber: