SDN 88 Rejang Lebong, Kepsek Merangkap jadi Wali Kelas
IST/CE Aktivitas KBM di SDN 88 Rejang Lebong. --
REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Sekolah Dasar Negeri (SDN) 88 Rejang Lebong masih kekurangan guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS).
Akibatnya pihak sekolah saat ini banyak mempekerjakan tenaga guru honorer agar bisa melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) secara aktif.
Terlebih lagi kondisi tersebut semakin parah dirasakan pihak sekolah setelah 2 orang guru yang bertugas di sekolah tersebut sudah memasuki masa purnabakti pada pada Agustus hingga September kemarin.
Sementara itu Kepala SDN 88 Rejang Lebong, Rosita SPd mengatakan untuk mengisi kekurangan guru tersebut terpaksa pihaknya mempekerjakan sebanyak 7 orang tenaga guru honorer dan saat ini dirinya terpaksa membantu mengajar di kelas dan juga sekaligus merangkap menjadi wali kelas 2 di sekolahnya tersebut.
BACA JUGA:Dikbud Evaluasi Guru, Mutasi Tunggu Instruksi Bupati
BACA JUGA:Guru Penggerak Belum Tentu Jadi Kepala Sekolah
"Sekarang ini kondisi sekolah kami sangatlah memprihatinkan. Kami hanya mempunyai sebanyak 4 orang guru PNS dan kami harus mempekerjakan sebanyak 7 orang guru honorer, sedangkan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sangatlah terbatas karena hanya mempunyai sebanyak 146 siswa sehingga, beberapa kegiatan kesiswaan belum bisa kami laksanakan ," ujar kepala SDN 88 RL, Rosita SPd kepada wartawan pada Senin (12/12) kemarin.
Dikatakan Kepsek bahwasanya sudah hampir lima tahun terakhir kondisi kekurangan guru tersebut.
Terlebih lagi beberapa guru di sekolahnya tersebut banyak yang sudah purna bakti, dan saat ini belum adanya pengganti guru tersebut.
"Sebenarnya, kami sangat mengharapkan penambahan guru dari program pemerintah yakni pengangkatan guru PPPK tahun 2022 , akan tetapi pada kenyataannya sejauh ini sekolah kami tidak mendapatkan kuota untuk penempatan guru PPPK tersebut pada tahun ini, padahal permasalahan di sekolah kami ini selalu kami sampaikan ke pihak Dikbud, akan tetapi sampai saat ini belum ada angin segara," jelasnya.
BACA JUGA:Manfaatkan DD Kembangkan Sektor Wisata, 27 Desa Telah Ditetapkan Sebagai Desa Wisata
BACA JUGA:Menteri Perdagangan Batal Kunjungi Lebong, Peresmian PTM Muara Aman Ditunda
Kepsek menjelaskan bahwasanya di sekolahnya beberapa tugas yang masih dikerjakan oleh tenaga guru honorer diantaranya yakni, guru kelas 1, guru kelas 2, guru kelas 4, guru kelas 6 dan guru mapel PJOK dan juga PAI, dan saat ini pihaknya hanya berharap kepada proses mutasi guru tahun 2022 dan juga pengangkatan guru PPPK tahun 2023 mendatang.
"Harapan kami semoga dalam waktu dekat adanya guru yang ditugaskan oleh pemerintah untuk mengajar di sekolah kami, dan kami juga mengharapkan adanya kuota untuk penempatan guru melalui program PPPk di tahun depan, karena kondisi saat ini sangatlah membatasi kami untuk bisa melaksanakan kegiatan KBM secara efektif," pungkasnya.
Sumber: