Banyak orangtua kemudian menyadari bahwa sikap keras mereka membuat anak merasa tertekan atau jauh. Ketika anak tumbuh dewasa, mereka mungkin berharap dapat lebih bersabar dan lebih memahami kebutuhan emosional anak.
3. Mengabaikan Minat dan Bakat Anak
Orangtua kadang-kadang berharap anak mengikuti jalan tertentu yang mereka anggap baik.
Sayangnya, keinginan ini kadang tidak sejalan dengan minat atau bakat anak.
Orangtua mungkin menyesal karena memaksakan anak untuk berprestasi dalam bidang tertentu atau mengabaikan bakat alami anak yang sebenarnya dapat berkembang dengan baik jika didukung.
Di kemudian hari, orangtua mungkin menyadari bahwa anak akan lebih bahagia dan berkembang jika diberi kebebasan untuk mengeksplorasi minatnya sendiri.
4. Tidak Mendengarkan Perasaan Anak dengan Serius
Sering kali orangtua terlalu sibuk atau menganggap masalah anak sebagai hal sepele.
Anak mungkin mencoba menyampaikan perasaan atau kesulitannya, namun diabaikan karena dianggap belum serius atau hanya masalah kecil.
Akibatnya, anak merasa kurang dihargai atau merasa tidak dipahami oleh orangtuanya. Saat anak dewasa, banyak orangtua yang menyesal karena tidak lebih peka terhadap perasaan anak sejak kecil.
BACA JUGA:Introspeksi Bagi Orangtua yang Kerap Bertengkar dengan Anak
BACA JUGA:Dampak Buruk Perkembangan Anak Kalau Melihat Orangtua Bertengkar
5. Menunda-Nunda Membangun Kedekatan Emosional