Madrasah Siap Implementasikan Kurikulum Merdeka
NICKO/CE Kakan Kemenag bersama para narasumber. --
REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan islam agar lebih baik kedepannya.
Madrasah di Kabupaten Rejang Lebong baik itu tingkat MI, MTS, dan juga MA, siap mengimplementasikan kurikulum merdeka.
Dimana kurikulum ini merupakan program nasional dari Kementerian Pendidikan RI.
Hal ini sebagaimana diungkapkan Kepala Kantor (Kakan) Kementerian Agama (Kemenag) RL Dr H Nopian Gustari SPdI MPdI saat melaksanakan kegiatan ngobrol pendidikan islam (Ngopi) yang membahas soal implementasi kurikulum merdeka pada madrasah di Aula Kuala Tripa, Sabtu 17 September kemarin.
Dimana dirinya menyampaikan, sudah seharusnya kurikulum merdeka tersebut diterapkan juga di lingkungan madrasah.
Karena selain berdasarkan dengan kebhinekaan, implementasi kurikulum merdeka tersebut berlandaskan dengan ajaran-ajaran islam dalam pengembangan proyek.
BACA JUGA:ASN Gelapkan Motor Ojek, Terancam 4 Tahun Penjara
BACA JUGA:Vaksinator Covid-19 Dapat Insentif, Anggaran Disiapkan Rp 300 Juta
"Mau itu sekolah penggerak atau bukan, saya menyarankan agar seluruh madrasah di RL ini secara bertahap mengimplementasikan kurikulum merdeka. Karena kurikulum merdeka yang di programkan oleh Kemendikbud ini sejalan dengan visi madrasah untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan," ujarnya.
Dikatakan Kakan, melalui implementasi kurikulum merdeka di lingkungan madrasah ini juga.
Diharapkan dapat mempererat hubungan kerjasama dan ikatan silahturahmi antar madrasah di wilayah Kabupaten RL.
Jadi tidak ada perbedaan mencolok antar madrasah, yang dapat menyebabkan perpecahan maupun cemburu antar madrasah negeri maupun swasta.
Serta dapat menghindari tindakan radikalisme pada internal madrasah itu sendiri.
BACA JUGA:Ketuk Palu Perubahan APBD Ditarget 27 September
BACA JUGA:RSUD Curup Sudah Miliki SIO, Diterbitkan Pemkab Kepahiang
"Baik itu madrasah swasta maupun negeri, kami inginkan mereka bisa saling merangkul satu sama lain. Untuk itulah perlu sejak dini diterapkan kurikulum merdeka belajar ini dengan pemahaman yang jelas. Hal itu juga dilakukan untuk menghindari terjadinya paham-paham radikalisme yang bertentangan dengan agama," sampainya.
Lebih lanjut Kakan juga menyampaikan, pada kegiatan Ngopi yang dilaksanakan untuk mensosialisasikan pengimplementasian kurikulum merdeka di lingkungan madrasah kemarin.
Pihaknya juga mengundang Kasatgaswil Bengkulu Densus 88 AT Polri Kombespol Dr Imam Subandi SS SH MH, Anggota Komisi VIII DPRD RI H Mohammad Saleh SE, Ketua NU Drs H Ngadri Yusro MAg, Ketua Muhammadiyah Dr H Lukman Asha MPdI yang menjadi narasumber maupun pemateri.
Serta perwakilan ormas, perwakilan PWI dan seluruh kepala madrasah di wilayah RL sebagai peserta.
BACA JUGA:Oktober Mendatang 1 Desa Bakal Gelar Pilkades
BACA JUGA:Dewan Pilih Direktur PDAM yang Kredibel
"Karena materi Ngopi yang dilaksanakan ini mengangkat soal implementasi kurikulum merdeka agar terhindar dari tindakan radikalisme. Kami sengaja mengundang juga perwakilan densus 88 untuk memberikan materi dan penyuluhan berkenaan dengan tindak radikalisme tersebut. Untuk itu saya berharap, apa yang menjadi topik pembahasan tersebut dapat dijalankan sebagaimana mestinya," singkat Kakan.
Sumber: